Kemelut
hati
Aku
membuka kedua mataku
Berharap
itu hanyalah mimpi
Dengan
kesenduan hati
kulukis
senja dengan air mataku
Bercampur
dengan indahnya langit biru
Namun,
semua sia-sia
Kemelut
hati bercampur dengan pilu
Sempat
ku ingin menghapus semua memori ini
Memori
yang mengikis hati nurani
Membakar
emosi dan menghancurkan jati diri
Tuhan,
sakit ini begitu menyiksa
Hingga
aku semakin lumpuh
Hatiku
pun semakin tertutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar