kreasi Hidup
Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu memohon supaya hujan berhenti, cukup menahan supaya payung kita bertambah kuat
Selasa, 11 September 2012
JOB SHEET PERAWATAN WAJAH (FACIAL) KULIT KERING
ini salah satu makalah adik kost saya ^^
NAMA :Novri Kristhina p
NIM : 5103144026
FAKULTAS : Teknik
JURUSAN : Pend.tata rias
Mata kuliah : Perawatan wajah dengan menggunakan alat listrik
1.Kulit Kering
Keseimbangan kadar minyak cenderung terganggu,yakni kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit, sehingga pada kulit kering mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput, sedikit muncul noda hitam, kulit terlihat kasar, dan bersisik serta terlihat lelah dan kusam. Oleh karena itulah perawatan kulit kering lebih bersifat pemberian nutrisi, agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit senantiasa terjaga kelembapannya.
Kulit kering memerlukan pembersih lunakyaitu pembersih yang mengandung pelembab seperti minyak zaitun atau pembersih yang mengandung pelembab yang mengandung gliserin, hyaluronic, atau detihincone, zat-zat yang terkandung dalam pelembab tersebut humectant. Menarik air dari dalam kulit dan air udara sekitar, sehingga proses dehidrasi kulit berlanjut.
Bahan pembersih untuk jenis kulit kering sebaiknnya dipilih kosmetik yang berbahan dasar minyak oil-based, tipe W/O (kadar minyak lebih tinggi dari kadar air). Jenis kulit kering mengeluarkan minyak lebih sedikit dari pada jenis kulit lainnya.
2.Perawatan Kulit Kering Yang Dilakukan Setiap Hari Meliputi:
Pembersihan wajah dan leher dengan krim pembersih yang mengandung emollients untuk mencegah dehidrasi, angkat dengan spons wajah yang telah dicelupkan dalam air hangat.
Selanjutnnya bubuhkan face lotion pada sepotong kapas, tepuk-tepuk keseluruh wajah dan segera gunakan pelembab.
3.Perawatan Kulit Kering Yang Dilakukan Secara Berkala, Antara lain Setiap 10 Hari Sekali Dengan Cara:
Mengoleskan krim pemijatan keseluruh wajah, leher, dada, atas dan pundak setelah wajah dibersihkan, lakukan pemijatan dengan lembut dan hati-hati.
Angkat krim pemijatan dengan air hangat hingga bersih.
Siapkan masker untuk kulit kering, oleskan campuran keseluruh wajah dengan bantuan kuas. Cara mengoleskan mulai dari dagu, pipi kanan, pipi kiri, dan dahi.
Angkat masker dengan spons yang telah dicelupkan dalam air hangat.
ALAT, BAHAN, DAN KOSMETIK
NO. NAMA ALAT JUMLAH GAMBAR KEGUNAAN
1. Facial bad 1 buah Tempat tidur/tempatberbaring klien
1. Trolli I buah Sebagai wadah kosmetik
2. Showercap/penutup kepala 1 buah
Menutup rambut klien
3. Cawan kecil secukupnya
Sebagai wadah masker
4. pinset 1 buah Untuk merapikan alis clien apabila klien berkenan.
5. Kuas masker 1 buah Untuk mengoleskan atau meratakan masker pada wajah.
6. Spatula 1 buah
7. Tempat sampah 1 buah Agar sampah tidak berserakan dan tidak mengganggu saat proses kerja sedang berjalan.
8. Sendok una 1 buah
9. High frequency 1 set Jenis alatlistrik kecantikan yang terdapat beberapa komponen untuk melakukan perawatan.
BAHAN DAN LENAN
NO. NAMA BAHAN/LENAN JLH GAMBAR KEGUNAAN
1. Handuk kecil 6 buah
Menutupi bahu klien
2 Baju kerja 1 buah
3 Air bersih dan air hangat secukupnya
Mencuci wajah clien
4 tissue
Sebagai pembersih
5 kapas secukupnya Untuk pembersih
6 Hair band 1 buah Agar rambut clien tidak mengganggu proses kerja berlangsung.
7 Wash lap 1 buah Untuk mengankat masker pada wajah clien atau untuk membersihkan wajah clien pada proses awal (pembersihan)
8 sprei 1 buah Untuk melapisi specialbad
9 selimut 1 buah Untuk menutup tubuh clien
kamisol 1 buah Untuk pengganti pakaian clien agar baju clien tetap bersih.
KOSMETIK
NO. NAMA KOSMETIK JLH GAMBAR KEGUNAAN
1. Eye and ipmake-up remover
secukupnya
Membersihkan daerah mata dan bibir
2. Milk eanser/skin tonic secukupnya
Membersihkan wajah
3. Facial soap secukupnya
Membersihkan wajah
4 Feeling/scrub secukupnya
Mengangkat komedo
5 Acne lotion secukupnya
Sebagai obat jerawat
6
masker
secukupnya Untuk mengencangkan dan melembabkan kulit wajah
7 astringent secukupnya
8 Sun block/sun screen
secukupnya Sebagai cream pemupuk
9 SabunAnti septic secukupnya
Untuk membersih kan tangan sebelum melakukan prosedur kerja
No Langkah kerja Gambar Alokasi Waktu
1 Persiapan klien
• Mengecek tempat untuk melakukan facial
• Merapikan facial bed
• Menyiapkan alat lenan sesuai dengan kebutuhan saat facial.
• Mengecek air keran
• Mengecek aliran listrik
• Mensterilisasikan alat yang akan digumakan
• Mempersiapkan tempat sampah. 10 menit
2 Persiapan Pribadi
• Menggunakan pakaian kerja.
• Sanitasi tangan.
• Memendekkan kuku. 2 menit
3 Persiapan klien/model
• Melepas semua perhiasan.
• Memakai kamisol
• Dipersilahkan berbaring pada facial bed.
2 menit
4 Prose kerja
• Membersihkan riasan mata dan bibir menggunakan eye make up remover.
• Melakukan wawancara seputar indetitas.
• Membersihkan kulit wajah dengan gerakan efflurage dan gerakan rotasi.
• Pembersihan wajah dengan cleansing dan menggunakan alat frimator brush.
Pembersihan wajah menggunakan sabun wajah.
25 menit
5 Setelah membersihkan kulit wajah lakukan anamnesse inpeksi dan palpasi,mencatat analisi pada kartu diagnosa
Menyempurnakan alis pelanggan dengan menggunakan tisuee. 10 menit
6 Memilih dan menyiapkan alat listrik dengan jenis perawatan,(vapozone,high frequency,vacum section,infra red
Lakukan Massage.
*akupuntur
*Menggunakan Phano pattren
*Cream Massege dan
Pemupuk
Cream Massege diangkat dengan handuk hangat.
Pemakaian masker sebelum itu beri colagen
Pemupuk menggunakan cream pemupuk dengan ionthoforisis. Kutub positif dipegang pelanggan dan kutub negatif dipegang perawat.
Setelah kering diangkat akan tetapi lakukan terlebih dahulu mengompres dengan handuk hangat.
Diberikan penyegar face tonic/ lotion menggunakan alat pulverisator
Diberikan pelembab
Berkemas
20 menit
Selasa, 29 Mei 2012
Mengisi waktu luang dengan diskusi bersama
Salah satu hal yang paling membosankan jika berada dalam lingkungan kampus adalah menunggu jam untuk masuk keruangan sesuai dengan jadwal. Bukan hanya itu, mahasiswa yang sudah masuk sejak pagi harus menunggu mata kuliah selanjutnya di sore harinya. Dengan rentang waktu yang cukup banyak terbengkalai, mahasiswa akan semakin jenuh menunggu jam mata kuliah selanjutnya.
Beberapa mahasiswa seperti mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Unimed, mempunyai cara jitu untuk dapat menghabiskan waktu tanpa harus merasa jenuh menunggu jam mata kuliah selanjutnya, yaitu dengan mengisi waktu luang dengan diskusi bersama. Hal ini justru membawa nilai positif bagi mereka yang kerap sekali tidak nyaman dengan waktu yang kosong. Selain dapat saling berbagi, mereka juga menghemat pengeluaran biaya.
“diskusi bersama disaat-saat luang seperti ini menururt saya sangat menyenangkan. Tadinya saya tidak paham tentang penjelasan dosen, tapi berkat diskusi bersama saya jadi bisa lebih mengerti penjelasan dosen tadi itu seperti apa” tutur Arianti salah satu Mahasiswi Unimed.
“selain itu, diskusi bersama juga membawa keuntungan terlebih kepada saya, saya jadi bisa meminimalisir pengeluaran kantong saya yang sering jebol hanya untuk mengisi waktu kosong” lanjut Apriani teman sekelas Arianti yang juga mengikuti diskusi bersama yang sedang mereka adakan diteras gedung Fakultas MIPA Jurusan Matimatika
Senin, 28 Mei 2012
PAMERAN SPARKLING ORIENTAL 2012
pada tanggal 23 Mei 2012, mahasiswa jurusan PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) Prodi Tata Boga mengadakan acara pameran Sparkling Oriental yaitu acara pameran masakan-masakan yang berasal dari asia. “acara ini diselenggarakan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pameran” ujar Melani, salah satu panitia penyelenggara pameran. Pameran diselenggarakan di pelataran parkir Fakultas Teknik yang juga diisi oleh berbagai lomba seperti festival musik, lomba memasak, dan masih banyak lagi. Masakan Asia seperti, Hodeok, Japchae, Dorayaki, Takoyaki,Pia coklat, Lumpia, Dim sum, Nasi Goreng, Mie ulang Tahun dapat memanjakan lidah mahasiswa Unimed tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Acara yang dimulai jam 10 pagi hingga jam 15.00 siang ini menjadi sorotan mahasiswa yang ingin menikmati masakan Asia. Acara ini terbilang sukses dibanding tahun-tahun kemarin. “hasil survey dari beberapa dosen mengatakan kalau Pameran Sparkling Oriental tahun ini cukup sukses dibanding tahun kemarin dilihat dari pengunjung yang datang, ini yang membuat kami semkain semangat melayani mereka yang datang ke pameran kami” lanjut Melani.
UNIMED GREENLAND 6th INTERNATIONAL EXPO
Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 22-23 Mei 20012, Universitas Negeri Medan (Unimed) Sumatera Utara menggelar acara Greenland International Expo yang sudah diadakan sejak tahun 2002. Acara ini diselengarakan oleh Jurusan Seni Musik dan didukung oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. Acara ini merupakan acara yang keenam kalinya diselenggarakan di Unimed sebagai acara tahunan yang memupuk rasa kecintaan kepada tradisi rakyat baik dari segi tarian, maupun musik tradisional. Beberapa dari jurusan Fakultas Bahasa dan Seni menampilkan keahliannya diatas panggung sesuai dengan jurusan yang mereka geluti. Hingga hari kedua sebanyak 80 marinir ikut serta memeriahkan acara Greeland International Expo.
Jumat, 25 Mei 2012
Perkembangan Media Massa
1.
Pengertian
Media Massa
Media
massa atau Pers adalah
suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai
masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.
Sejarah mencatat, pers lahir hampir 17 abad lamanya sejak
abad pertama sampai dengan tahun 1798. Bahkan Bittner (1956) menyebutkan, tahun
59 SM di kota Roma telah terbit sebuah buletin untuk warga kota yang disebut
Acta Diurna yang memuat berbagai pengumuman dan diletakan pada pendopo balai
kota Romawi kuno.
Kendati cikal bakal pers berasal dari Romawi kuno, namun
koran edisi cetak kali pertama diterbitkan di Peking Cina, bernama Di Bao (Ti
Bao) yang terbit sekitar tahun 700-an. Koran Di Bao dicetak dengan menggunakan
balok kayu yang dipahat dan memakai aksara Cina. Ahli sejarah sepakat bahwa Di
Bao adalah koran pertama di dunia yang sudah dicetak.
Masyarakat
dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap
media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi
karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih
tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk
bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi.
yang mereka dapat dari media massa tertentu.
2. Perkembangan Media Massa
Karakteristik
Koran jaman dahulu memang jauh berbeda dengan Koran yang ada saat ini, selain
hurufnya masih kasar, bentuknya pun tidak seperti sekarang yang terdiri atas
lembar-lembar halaman. Bentuk koran
pada jaman dulu masih sangat sederhana, masih berupa lembaran berita atau
disebut newssheet.
Dari segi isi, koran jaman dulu lebih banyak berkaitan
dengan dunia bisnis para banker serta pedagang dari Eropa seperti Koran Notize
Scritte yang terbit tahun 1600 di Venesia, Italia. Koran lembaran ini biasanya
banyak dipasang di tempat umum. Namun untuk membacanya warga harus membayar 1
gazzeta. Dari sanalah konon muncul istilah gazette yang dalam perkembangannya
diartikan sebagai koran.
Era kebangkitan koran lantas terjadi menyusul penemuan
mesin cetak oleh Johan Gutenbergh pada pertengahan abad XV. Penemuan mesin yang
memudahkan proses produksi ini memicu terbitnya koran-koran di Eropa. Koran berkala muncul tahun 1609 dengan terbitnya mingguan
Avisa Relation oder Zeitung di Jerman disusul Frankfurter Journal (1615) dan
Leipzeiger Zeitung (1660). Leipzeiger Zeitung ini awalnya mingguan, kemudian
menjadi harian. Koran inilah merupakan koran harian pertama di dunia.
Koran lainnya yang kemudian muncul adalah The London
Gazette yang terbit di Inggris tahun 1665. Namun koran yang pertama terbit
secara harian di Inggris adalah The London Daily Courant (1702), disusul The
Times yang terbit sejak abad XVII dan yang pertama kali memakai sistem cetak
rotasi.
Perkembangan pers, dalam hal ini surat kabar sebagai
media massa yang diperuntukkan bagi khalayak umum terjadi sejak tahun 1833
dengan lahirnya surat kabar New York Sun. Menurut Pyne (1970) peruntukan surat
kabar bagi khalayak umum dipertahankan sampai tahun 1982. Di antara masa
perkembangan surat kabar sebagai media yang pupuler maka sejak tahun 1833
berturut-turut lahir sejumlah surat kabar populis, yakni Associated Press (AP)
tahun 1848, New York World pada tahun 1896 yang didirikan oleh Joseph Pulitzer,
di susul New York Times, Kantor Berita United Press (UP) di tahun 1907, dan USA
Today tahun 1982.
3. Sejarah perkembangan
Pers di Indonesia
a. Masa
Penjajahan Belanda
Pada
tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619
menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang
ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar”
pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC. Pada Maret 1688,
tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi
pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor
perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan
Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar
yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa.
Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan.
b. Masa
Pendudukan Jepang
Pada
masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri
sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan
dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa
yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan
demikian, di zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar
dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
c. Masa Revolusi
Fisik
Peranan
yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan
dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia.
Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam
usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi
pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa
dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan
fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua
kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang
dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit
diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
d. Masa
Demokrasi Liberal
Dalam
aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar.
Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya
bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan
pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang
saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press),
yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
e. Masa
Demokrasi Terpimpin
Periode
yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde
Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
f. Masa Orde
Baru
Ketika
alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan
pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan
situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers
sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam
proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers
mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat.
Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat
untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
g. Masa
Reformasi
Salah
satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah
pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam
melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan
posisinya sebagai presiden.
Secara
umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah terhadap pers yang
otoriter dan demokratis. Diantara keduanya terdapat variasi dan kombinasi,
bergantung tingkat perkembangan masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter,
ada yang quasi demokratis, dan sebagainya.
4.
Perkembangan Media Massa Di Indonesia
Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan media massa diIndonesia cukup menakjubkan. Data yang ada,
seperti dikutip Sendjaja (2000), menunjukkan kondisi sebagai berikut:
1. Di bidang pertelevisian, selain
jaringan TVRI saat terdapat 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta, yaitu RCTI,
TPI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANSTV, LATIVI, GLOBAL TV, DAN TV 7. Di
samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi
berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel.
2. Dunia
penyiaran radio pun mengalami kemajuan meskipun tidak sepesat televisi. Hingga
akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu
terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta.
3. Perkembangan
industri dan bisnis penyiaran ini tampaknya telah mendorong tumbuh pesatnya
bisnis ‘Rumah Produksi’ (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi,
tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di
antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999,
jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Dalam satu tahun
terakhir (2003), bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain
didorong oleh peningkatan jumlah Televisi Swasta. Kebutuhan TV Swasta akan
berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan
pendidikan, banyak diproduksi oleh PH lokal.
4. Dunia
bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami
peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan
MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat
kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa
cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan
karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya. Dengan kata lain,
‘spesialisasi’ telah ditempuh sebagai upaya menembus situasi kompetisi yang
semakin ketat.
Dengan perkembangan seperti di atas, baik dalam jumlah
maupun jenisnya, mustahil semua media massa menguasai seluruh pasar yang ada.
Sebaliknya, kecil sekali kemungkinan hanya satu media massa dapat menguasai
seluruh pasar, dalam arti memenuhi segala macam tuntutan pasar, karena tuntutan
pasar juga sangat bervariasi.
Kompetisi telah menjadi kata kunci dalam kehidupan media
massa saat ini. Keadaannya
menjadi semakin kompleks, karena mencakup kompetisi tiga kelompok yaitu: Pertama, antara media cetak
baik dari jenis yang sama maupun yang berbeda jenis; Kedua, antara media
elektronik baik audio (radio) maupun audio-visual (televisi); serta Ketiga, antara media cetak di
satu pihak dengan media elektronik di pihak lain.
Dalam memperebutkan pangsa pasar, kompetisi media massa
tidak hanya meliputi aspek isi, penyajian berita atau bentuk liputan lainnya,
tetapi juga aspek periklanan. Hal tersebut dipersulit pula oleh perubahan
tuntutan pasar (konsumen). Juga perubahan dalam cara, gaya dan strategi
kompetisi yang digunakan masing-masing media massa sebagai respons terhadap
tuntutan pasar.
5.
Perkembangan
media massa di dunia
Pada tahun 1600, mesin
cetak Gutenberg laris dikalangan masyarakat. Msurat kabar dapat di baca oleh
kalangan masyarakat.
Pada tahun 1850-an,
jaringgan telegraph elektrik mulai mewabah. Jaringan telegraph ditemukan oleh
Samuel Morse dan Alfred Vail. Jaringa telegraph tersebut merekam pesan kedalam
gulungan kertas.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori
dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A
dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja
penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang
mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan
gangguan ke telepon buatannya.
Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori
Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh
properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa
persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial
disebut persamaan gelombang
Gelombang radio adalah satu bentuk
dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik
dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam
suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada
jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai
beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara
osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lainnya,
yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio
dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan
dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam
kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang
membawa informasi. Meskipun kata ‘radio’ digunakan untuk hal-hal yang berkaitan
dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai
sebagai dasar gelombang pada televisi, radio,
radar, dan
telepon genggam pada umumnya.
Telepon adalah alat
telekomunikasi yang dapat
mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun
1876. Tetapi,
penemu Italia Antonio Meucci telah
menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima
sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika, dan bukan
Alexander Graham Bell.
Telepon, yang pada awal ditemukan
pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah
satu penerapan konsep analog, juga
memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun
1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai
mengarah kepada teknologi digital.
pada zaman 1900-an
dampak perkembangan cepat dari media cetak terasa sekali. Bahkan sudah ada
gagasan untuk mengkombinasikan surat kabar kedalam media massa komunikasi
lainnya. Ada dua hal penting yang perlu dicermati dalam era ini. Pertama, media surat kabar dan juga
media cetak lainnya bisa muncul setelah seperangkat kompleksitas elemen budaya
muncul dan terus berkembang di masyarakat. Kedua,
seperti hampir terjadi pada semua penemuuan sebelumnya, penemuan mesin cetak
merupakan ggabunggan elemen dalam masyarakat. Masyarakat menerima perkembangan
media cetak karena tak lain sebagai sebuah kompleks buudaya yang terus
berkembang.
Pada akhir abad ke-19
menjadi jelas munculnya beberapa bentuk media cetak seperti surat kabar, buku,
dan majalah yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Media tersebut mewakili
bentuk baru komunikasi yang memengaruhi tidak hanya pola interaksi didalam
komunitas dan masyrakat, tetapi juga pandangan psikologis.
Pada permulaan abad
ke-20, masyarakat barat melakukan percobaan untuk mengembangkan teknik
komunikasi yang paling luas. Sepanjang masa pertama dekade abad ke-20 mootion picture menjadi media hiburan
keluarga. Ini diikuti pada tahun 1920-an dengan pengembangan radio rumah tangga
dan pada tahun 1940-an dengan dimulainya televisi rumah tangga. Bahkan pada
awal tahun 1950-an radio telah mengalami titik jenuh pada keluarga Amerika.
Radio berkembang lebih cepat dengan melakukan penetrasi yang kian meningkat
dalam bentuk radio kamar tidur dan dapur
dengan didukung pertumbuhan sejumlah menara pemancar. Pada akhir tahun 1950-an
dan awal tahun 1960-an televisi juga
mengalami titik jenuh. Pada tahun-tahun selanjutnya, media baru dittambahkan
seperti vidiotek, televisi kabel, dan sebagainya. Komunikasi massa menjadi satu
hal penting dan menjadi bagian dalam
kehidupan modern ini.
Pada abad
ini,komunikasi elektonik media massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan
munculnya internet sebagai bahan dari media massa. Internet telah mampu mengatasi ruang dan
waktu proses penyebaran informasi didunia ini. Apalgi internet kemudian diintegrasikan dengan media massa lain seperti televisi, radio dan media ceak,
bahkan media massa selain internet itu
pada akhirnya membutuhkan internet sebagai alat penyebaran informasi pula. Hal
itu dapat terjadi karena kemampuan
manusia yang terus melakukan pengembangan, eksplorasi, dan penelitian
demi kemajuan di bidang teknologi komunikasi massa.
Sketsa singkat
peralihan utama di dalam kemampuan orang-orang untuk berkomunikasi menunjukkan
dua faktor utama. Pertama, “Revolusi” komunikasi sedang terjadi sepanjang
keberadaan manusia. Masing-masing menyediakan
sebuah alat perubahan penting yang dapat dibawa untuk memikirkan diri
manusia, organisasi masyarakat, dan akumulasi budaya. Kedua, pertumbuhan media massa telah terjadi dengan saat luar
biasa akhir-akhir ini. Bahkan, banyak peristiwa utama didunia ini berlangsung
seumur hidup manusia. Kita tidak lepas dari media elektronik.
Saat ini, kita hidup
ditengah masyarakat yang terus berubah. Kadang-kadang sulit untuk membedakan
yang mana perubahan penting diantara banyak perubahan yang telah terjadi.
Sebab, masing-masing perubahan itu membawa kepentingannya sendiri-sendiri dan
untuk masyarakat yang berbeda-beda. Apalagi saat ini, telah muncul komunikasi
dengan memakai satelit. Acara yang disiarkan media elektronik misalnya, tidak
lagi direkam tetapi banyak disiarkan secara langsung. Dampak yang ditembulkan
pun tentu semakin terasa. Anak-anak misalnya, mempunyai peluang untuk menghabiskan
waktunya berjam-jam didepan televisi daripada untuk belajar. Bahkan mereka
sedang belajar dari televisi itu sendiri.
Munculnya internet
sebagai bentuk komunikasi massa yang paling baru pun membawa pengaruh yang
tidak sedikit. Internet telah mengambil pperan revolusi komunikasi yang kian
kompleks. Orang tidak perlu bersusah payah mengirim surat dengan memakai jasa
pos, tetapi surat elektronik (e-mail)
dengan perantaraan internet akan cepat samapai di alamat tujuan. Seseorang juga
berkomunikasi melalui chatting dengan
teman atau keluarganya yang jauh di luar pulau atau benua. Inilah abad
komunikasi denga media elektronik massa. Semua dipercepat, dipermudah,
disederhanakan, tetapi dampak negatif yang ditimbulkan juga akan lebih nyata
dan besar. Semakin cerdas manuusia
semakin komleks dan rumit komunikasi yang dilakukan.
Refrensi :
http://agussetiaman.wordpress.com/2008/11/07/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi-di-indonesia/
http://jurnal.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2007/04/blcom-04-vol2-no2-april20071.pdf
http://www.kejut.com/massmedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa
http://pipmi.tripod.com/artikel_pembangunan_perkembangan_pers_dan_media_massa_nasional.htm
http://duniakreatif.multiply.com/journal/item/38/Menyoal_Komunikasi_Massa_Memahami_Perkembangan_Masyarakat_Indonesia
http://www.beritanet.com/Education/Berita-Jurnalistik/Sejarah-Jurnalisme-Indonesia.html
http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi/
Senin, 23 April 2012
Kemelut
hati
Aku
membuka kedua mataku
Berharap
itu hanyalah mimpi
Dengan
kesenduan hati
kulukis
senja dengan air mataku
Bercampur
dengan indahnya langit biru
Namun,
semua sia-sia
Kemelut
hati bercampur dengan pilu
Sempat
ku ingin menghapus semua memori ini
Memori
yang mengikis hati nurani
Membakar
emosi dan menghancurkan jati diri
Tuhan,
sakit ini begitu menyiksa
Hingga
aku semakin lumpuh
Hatiku
pun semakin tertutup.
Langganan:
Postingan (Atom)