Selasa, 11 September 2012

JOB SHEET PERAWATAN WAJAH (FACIAL) KULIT KERING

ini salah satu makalah adik kost saya ^^ NAMA :Novri Kristhina p NIM : 5103144026 FAKULTAS : Teknik JURUSAN : Pend.tata rias Mata kuliah : Perawatan wajah dengan menggunakan alat listrik 1.Kulit Kering Keseimbangan kadar minyak cenderung terganggu,yakni kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit, sehingga pada kulit kering mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput, sedikit muncul noda hitam, kulit terlihat kasar, dan bersisik serta terlihat lelah dan kusam. Oleh karena itulah perawatan kulit kering lebih bersifat pemberian nutrisi, agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit senantiasa terjaga kelembapannya. Kulit kering memerlukan pembersih lunakyaitu pembersih yang mengandung pelembab seperti minyak zaitun atau pembersih yang mengandung pelembab yang mengandung gliserin, hyaluronic, atau detihincone, zat-zat yang terkandung dalam pelembab tersebut humectant. Menarik air dari dalam kulit dan air udara sekitar, sehingga proses dehidrasi kulit berlanjut. Bahan pembersih untuk jenis kulit kering sebaiknnya dipilih kosmetik yang berbahan dasar minyak oil-based, tipe W/O (kadar minyak lebih tinggi dari kadar air). Jenis kulit kering mengeluarkan minyak lebih sedikit dari pada jenis kulit lainnya. 2.Perawatan Kulit Kering Yang Dilakukan Setiap Hari Meliputi:  Pembersihan wajah dan leher dengan krim pembersih yang mengandung emollients untuk mencegah dehidrasi, angkat dengan spons wajah yang telah dicelupkan dalam air hangat.  Selanjutnnya bubuhkan face lotion pada sepotong kapas, tepuk-tepuk keseluruh wajah dan segera gunakan pelembab. 3.Perawatan Kulit Kering Yang Dilakukan Secara Berkala, Antara lain Setiap 10 Hari Sekali Dengan Cara:  Mengoleskan krim pemijatan keseluruh wajah, leher, dada, atas dan pundak setelah wajah dibersihkan, lakukan pemijatan dengan lembut dan hati-hati.  Angkat krim pemijatan dengan air hangat hingga bersih.  Siapkan masker untuk kulit kering, oleskan campuran keseluruh wajah dengan bantuan kuas. Cara mengoleskan mulai dari dagu, pipi kanan, pipi kiri, dan dahi.  Angkat masker dengan spons yang telah dicelupkan dalam air hangat. ALAT, BAHAN, DAN KOSMETIK NO. NAMA ALAT JUMLAH GAMBAR KEGUNAAN 1. Facial bad 1 buah Tempat tidur/tempatberbaring klien 1. Trolli I buah Sebagai wadah kosmetik 2. Showercap/penutup kepala 1 buah Menutup rambut klien 3. Cawan kecil secukupnya Sebagai wadah masker 4. pinset 1 buah Untuk merapikan alis clien apabila klien berkenan. 5. Kuas masker 1 buah Untuk mengoleskan atau meratakan masker pada wajah. 6. Spatula 1 buah 7. Tempat sampah 1 buah Agar sampah tidak berserakan dan tidak mengganggu saat proses kerja sedang berjalan. 8. Sendok una 1 buah 9. High frequency 1 set Jenis alatlistrik kecantikan yang terdapat beberapa komponen untuk melakukan perawatan. BAHAN DAN LENAN NO. NAMA BAHAN/LENAN JLH GAMBAR KEGUNAAN 1. Handuk kecil 6 buah Menutupi bahu klien 2 Baju kerja 1 buah 3 Air bersih dan air hangat secukupnya Mencuci wajah clien 4 tissue Sebagai pembersih 5 kapas secukupnya Untuk pembersih 6 Hair band 1 buah Agar rambut clien tidak mengganggu proses kerja berlangsung. 7 Wash lap 1 buah Untuk mengankat masker pada wajah clien atau untuk membersihkan wajah clien pada proses awal (pembersihan) 8 sprei 1 buah Untuk melapisi specialbad 9 selimut 1 buah Untuk menutup tubuh clien kamisol 1 buah Untuk pengganti pakaian clien agar baju clien tetap bersih. KOSMETIK NO. NAMA KOSMETIK JLH GAMBAR KEGUNAAN 1. Eye and ipmake-up remover secukupnya Membersihkan daerah mata dan bibir 2. Milk eanser/skin tonic secukupnya Membersihkan wajah 3. Facial soap secukupnya Membersihkan wajah 4 Feeling/scrub secukupnya Mengangkat komedo 5 Acne lotion secukupnya Sebagai obat jerawat 6 masker secukupnya Untuk mengencangkan dan melembabkan kulit wajah 7 astringent secukupnya 8 Sun block/sun screen secukupnya Sebagai cream pemupuk 9 SabunAnti septic secukupnya Untuk membersih kan tangan sebelum melakukan prosedur kerja No Langkah kerja Gambar Alokasi Waktu 1 Persiapan klien • Mengecek tempat untuk melakukan facial • Merapikan facial bed • Menyiapkan alat lenan sesuai dengan kebutuhan saat facial. • Mengecek air keran • Mengecek aliran listrik • Mensterilisasikan alat yang akan digumakan • Mempersiapkan tempat sampah. 10 menit 2 Persiapan Pribadi • Menggunakan pakaian kerja. • Sanitasi tangan. • Memendekkan kuku. 2 menit 3 Persiapan klien/model • Melepas semua perhiasan. • Memakai kamisol • Dipersilahkan berbaring pada facial bed. 2 menit 4 Prose kerja • Membersihkan riasan mata dan bibir menggunakan eye make up remover. • Melakukan wawancara seputar indetitas. • Membersihkan kulit wajah dengan gerakan efflurage dan gerakan rotasi. • Pembersihan wajah dengan cleansing dan menggunakan alat frimator brush. Pembersihan wajah menggunakan sabun wajah. 25 menit 5 Setelah membersihkan kulit wajah lakukan anamnesse inpeksi dan palpasi,mencatat analisi pada kartu diagnosa Menyempurnakan alis pelanggan dengan menggunakan tisuee. 10 menit 6 Memilih dan menyiapkan alat listrik dengan jenis perawatan,(vapozone,high frequency,vacum section,infra red Lakukan Massage. *akupuntur *Menggunakan Phano pattren *Cream Massege dan Pemupuk Cream Massege diangkat dengan handuk hangat. Pemakaian masker sebelum itu beri colagen Pemupuk menggunakan cream pemupuk dengan ionthoforisis. Kutub positif dipegang pelanggan dan kutub negatif dipegang perawat. Setelah kering diangkat akan tetapi lakukan terlebih dahulu mengompres dengan handuk hangat. Diberikan penyegar face tonic/ lotion menggunakan alat pulverisator Diberikan pelembab Berkemas 20 menit

Selasa, 29 Mei 2012

Mengisi waktu luang dengan diskusi bersama

Salah satu hal yang paling membosankan jika berada dalam lingkungan kampus adalah menunggu jam untuk masuk keruangan sesuai dengan jadwal. Bukan hanya itu, mahasiswa yang sudah masuk sejak pagi harus menunggu mata kuliah selanjutnya di sore harinya. Dengan rentang waktu yang cukup banyak terbengkalai, mahasiswa akan semakin jenuh menunggu jam mata kuliah selanjutnya. Beberapa mahasiswa seperti mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Unimed, mempunyai cara jitu untuk dapat menghabiskan waktu tanpa harus merasa jenuh menunggu jam mata kuliah selanjutnya, yaitu dengan mengisi waktu luang dengan diskusi bersama. Hal ini justru membawa nilai positif bagi mereka yang kerap sekali tidak nyaman dengan waktu yang kosong. Selain dapat saling berbagi, mereka juga menghemat pengeluaran biaya. “diskusi bersama disaat-saat luang seperti ini menururt saya sangat menyenangkan. Tadinya saya tidak paham tentang penjelasan dosen, tapi berkat diskusi bersama saya jadi bisa lebih mengerti penjelasan dosen tadi itu seperti apa” tutur Arianti salah satu Mahasiswi Unimed. “selain itu, diskusi bersama juga membawa keuntungan terlebih kepada saya, saya jadi bisa meminimalisir pengeluaran kantong saya yang sering jebol hanya untuk mengisi waktu kosong” lanjut Apriani teman sekelas Arianti yang juga mengikuti diskusi bersama yang sedang mereka adakan diteras gedung Fakultas MIPA Jurusan Matimatika

Senin, 28 Mei 2012

PAMERAN SPARKLING ORIENTAL 2012

pada tanggal 23 Mei 2012, mahasiswa jurusan PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) Prodi Tata Boga mengadakan acara pameran Sparkling Oriental yaitu acara pameran masakan-masakan yang berasal dari asia. “acara ini diselenggarakan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pameran” ujar Melani, salah satu panitia penyelenggara pameran. Pameran diselenggarakan di pelataran parkir Fakultas Teknik yang juga diisi oleh berbagai lomba seperti festival musik, lomba memasak, dan masih banyak lagi. Masakan Asia seperti, Hodeok, Japchae, Dorayaki, Takoyaki,Pia coklat, Lumpia, Dim sum, Nasi Goreng, Mie ulang Tahun dapat memanjakan lidah mahasiswa Unimed tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Acara yang dimulai jam 10 pagi hingga jam 15.00 siang ini menjadi sorotan mahasiswa yang ingin menikmati masakan Asia. Acara ini terbilang sukses dibanding tahun-tahun kemarin. “hasil survey dari beberapa dosen mengatakan kalau Pameran Sparkling Oriental tahun ini cukup sukses dibanding tahun kemarin dilihat dari pengunjung yang datang, ini yang membuat kami semkain semangat melayani mereka yang datang ke pameran kami” lanjut Melani.

UNIMED GREENLAND 6th INTERNATIONAL EXPO

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 22-23 Mei 20012, Universitas Negeri Medan (Unimed) Sumatera Utara menggelar acara Greenland International Expo yang sudah diadakan sejak tahun 2002. Acara ini diselengarakan oleh Jurusan Seni Musik dan didukung oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. Acara ini merupakan acara yang keenam kalinya diselenggarakan di Unimed sebagai acara tahunan yang memupuk rasa kecintaan kepada tradisi rakyat baik dari segi tarian, maupun musik tradisional. Beberapa dari jurusan Fakultas Bahasa dan Seni menampilkan keahliannya diatas panggung sesuai dengan jurusan yang mereka geluti. Hingga hari kedua sebanyak 80 marinir ikut serta memeriahkan acara Greeland International Expo.

Jumat, 25 Mei 2012

me



yang punya blog lagi galau...
hehehehe

Perkembangan Media Massa


1.      Pengertian Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Sejarah mencatat, pers lahir hampir 17 abad lamanya sejak abad pertama sampai dengan tahun 1798. Bahkan Bittner (1956) menyebutkan, tahun 59 SM di kota Roma telah terbit sebuah buletin untuk warga kota yang disebut Acta Diurna yang memuat berbagai pengumuman dan diletakan pada pendopo balai kota Romawi kuno.
Kendati cikal bakal pers berasal dari Romawi kuno, namun koran edisi cetak kali pertama diterbitkan di Peking Cina, bernama Di Bao (Ti Bao) yang terbit sekitar tahun 700-an. Koran Di Bao dicetak dengan menggunakan balok kayu yang dipahat dan memakai aksara Cina. Ahli sejarah sepakat bahwa Di Bao adalah koran pertama di dunia yang sudah dicetak.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi. yang mereka dapat dari media massa tertentu.

2. Perkembangan Media Massa
Karakteristik Koran jaman dahulu memang jauh berbeda dengan Koran yang ada saat ini, selain hurufnya masih kasar, bentuknya pun tidak seperti sekarang yang terdiri atas lembar-lembar halaman. Bentuk koran pada jaman dulu masih sangat sederhana, masih berupa lembaran berita atau disebut newssheet.
Dari segi isi, koran jaman dulu lebih banyak berkaitan dengan dunia bisnis para banker serta pedagang dari Eropa seperti Koran Notize Scritte yang terbit tahun 1600 di Venesia, Italia. Koran lembaran ini biasanya banyak dipasang di tempat umum. Namun untuk membacanya warga harus membayar 1 gazzeta. Dari sanalah konon muncul istilah gazette yang dalam perkembangannya diartikan sebagai koran.
Era kebangkitan koran lantas terjadi menyusul penemuan mesin cetak oleh Johan Gutenbergh pada pertengahan abad XV. Penemuan mesin yang memudahkan proses produksi ini memicu terbitnya koran-koran di Eropa. Koran berkala muncul tahun 1609 dengan terbitnya mingguan Avisa Relation oder Zeitung di Jerman disusul Frankfurter Journal (1615) dan Leipzeiger Zeitung (1660). Leipzeiger Zeitung ini awalnya mingguan, kemudian menjadi harian. Koran inilah merupakan koran harian pertama di dunia.
Koran lainnya yang kemudian muncul adalah The London Gazette yang terbit di Inggris tahun 1665. Namun koran yang pertama terbit secara harian di Inggris adalah The London Daily Courant (1702), disusul The Times yang terbit sejak abad XVII dan yang pertama kali memakai sistem cetak rotasi.
Perkembangan pers, dalam hal ini surat kabar sebagai media massa yang diperuntukkan bagi khalayak umum terjadi sejak tahun 1833 dengan lahirnya surat kabar New York Sun. Menurut Pyne (1970) peruntukan surat kabar bagi khalayak umum dipertahankan sampai tahun 1982. Di antara masa perkembangan surat kabar sebagai media yang pupuler maka sejak tahun 1833 berturut-turut lahir sejumlah surat kabar populis, yakni Associated Press (AP) tahun 1848, New York World pada tahun 1896 yang didirikan oleh Joseph Pulitzer, di susul New York Times, Kantor Berita United Press (UP) di tahun 1907, dan USA Today tahun 1982.

3. Sejarah perkembangan Pers di Indonesia
a. Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619 menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar” pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC. Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan.
b. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, di zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
c. Masa Revolusi Fisik
Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
d. Masa Demokrasi Liberal
Dalam aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar. Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press), yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
e. Masa Demokrasi Terpimpin
Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
f. Masa Orde Baru
Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
g. Masa Reformasi
Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan posisinya sebagai presiden.
Secara umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah terhadap pers yang otoriter dan demokratis. Diantara keduanya terdapat variasi dan kombinasi, bergantung tingkat perkembangan masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter, ada yang quasi demokratis, dan sebagainya.

4.    Perkembangan Media Massa Di Indonesia
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan media massa diIndonesia cukup menakjubkan. Data yang ada, seperti dikutip Sendjaja (2000), menunjukkan kondisi sebagai berikut:
1. Di bidang pertelevisian, selain jaringan TVRI saat terdapat 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta, yaitu RCTI, TPI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANSTV, LATIVI, GLOBAL TV, DAN TV 7. Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel.
2. Dunia penyiaran radio pun mengalami kemajuan meskipun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta.
3. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran ini tampaknya telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis ‘Rumah Produksi’ (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Dalam satu tahun terakhir (2003), bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah Televisi Swasta. Kebutuhan TV Swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH lokal.
4. Dunia bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya. Dengan kata lain, ‘spesialisasi’ telah ditempuh sebagai upaya menembus situasi kompetisi yang semakin ketat.
Dengan perkembangan seperti di atas, baik dalam jumlah maupun jenisnya, mustahil semua media massa menguasai seluruh pasar yang ada. Sebaliknya, kecil sekali kemungkinan hanya satu media massa dapat menguasai seluruh pasar, dalam arti memenuhi segala macam tuntutan pasar, karena tuntutan pasar juga sangat bervariasi.
Kompetisi telah menjadi kata kunci dalam kehidupan media massa saat ini. Keadaannya menjadi semakin kompleks, karena mencakup kompetisi tiga kelompok yaitu: Pertama, antara media cetak baik dari jenis yang sama maupun yang berbeda jenis; Kedua, antara media elektronik baik audio (radio) maupun audio-visual (televisi); serta Ketiga, antara media cetak di satu pihak dengan media elektronik di pihak lain.
Dalam memperebutkan pangsa pasar, kompetisi media massa tidak hanya meliputi aspek isi, penyajian berita atau bentuk liputan lainnya, tetapi juga aspek periklanan. Hal tersebut dipersulit pula oleh perubahan tuntutan pasar (konsumen). Juga perubahan dalam cara, gaya dan strategi kompetisi yang digunakan masing-masing media massa sebagai respons terhadap tuntutan pasar.


5.      Perkembangan media massa di dunia
Pada tahun 1600, mesin cetak Gutenberg laris dikalangan masyarakat. Msurat kabar dapat di baca oleh kalangan masyarakat.
Pada tahun 1850-an, jaringgan telegraph elektrik mulai mewabah. Jaringan telegraph ditemukan oleh Samuel Morse dan Alfred Vail. Jaringa telegraph tersebut merekam pesan kedalam gulungan kertas.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi. Meskipun kata ‘radio’ digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Tetapi, penemu Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.
Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai mengarah kepada teknologi digital.
pada zaman 1900-an dampak perkembangan cepat dari media cetak terasa sekali. Bahkan sudah ada gagasan untuk mengkombinasikan surat kabar kedalam media massa komunikasi lainnya. Ada dua hal penting yang perlu dicermati dalam era ini. Pertama, media surat kabar dan juga media cetak lainnya bisa muncul setelah seperangkat kompleksitas elemen budaya muncul dan terus berkembang di masyarakat. Kedua, seperti hampir terjadi pada semua penemuuan sebelumnya, penemuan mesin cetak merupakan ggabunggan elemen dalam masyarakat. Masyarakat menerima perkembangan media cetak karena tak lain sebagai sebuah kompleks buudaya yang terus berkembang.
Pada akhir abad ke-19 menjadi jelas munculnya beberapa bentuk media cetak seperti surat kabar, buku, dan majalah yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Media tersebut mewakili bentuk baru komunikasi yang memengaruhi tidak hanya pola interaksi didalam komunitas dan masyrakat, tetapi juga pandangan psikologis.
Pada permulaan abad ke-20, masyarakat barat melakukan percobaan untuk mengembangkan teknik komunikasi yang paling luas. Sepanjang masa pertama dekade abad ke-20 mootion picture menjadi media hiburan keluarga. Ini diikuti pada tahun 1920-an dengan pengembangan radio rumah tangga dan pada tahun 1940-an dengan dimulainya televisi rumah tangga. Bahkan pada awal tahun 1950-an radio telah mengalami titik jenuh pada keluarga Amerika. Radio berkembang lebih cepat dengan melakukan penetrasi yang kian meningkat dalam bentuk  radio kamar tidur dan dapur dengan didukung pertumbuhan sejumlah menara pemancar. Pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an  televisi juga mengalami titik jenuh. Pada tahun-tahun selanjutnya, media baru dittambahkan seperti vidiotek, televisi kabel, dan sebagainya. Komunikasi massa menjadi satu hal penting dan menjadi bagian  dalam kehidupan modern ini.
Pada abad ini,komunikasi elektonik media massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bahan dari media massa.  Internet telah mampu mengatasi ruang dan waktu proses penyebaran informasi didunia ini. Apalgi internet kemudian  diintegrasikan dengan media massa lain  seperti televisi, radio dan media ceak, bahkan media massa  selain internet itu pada akhirnya membutuhkan internet sebagai alat penyebaran informasi pula. Hal itu dapat terjadi karena kemampuan  manusia yang terus melakukan pengembangan, eksplorasi, dan penelitian demi kemajuan di bidang teknologi komunikasi massa.
Sketsa singkat peralihan utama di dalam kemampuan orang-orang untuk berkomunikasi menunjukkan dua faktor utama. Pertama, “Revolusi” komunikasi sedang terjadi sepanjang keberadaan manusia. Masing-masing menyediakan  sebuah alat perubahan penting yang dapat dibawa untuk memikirkan diri manusia, organisasi masyarakat, dan akumulasi budaya.  Kedua, pertumbuhan  media massa telah terjadi dengan saat luar biasa akhir-akhir ini. Bahkan, banyak peristiwa utama didunia ini berlangsung seumur hidup manusia. Kita tidak lepas dari media elektronik.
Saat ini, kita hidup ditengah masyarakat yang terus berubah. Kadang-kadang sulit untuk membedakan yang mana perubahan penting diantara banyak perubahan yang telah terjadi. Sebab, masing-masing perubahan itu membawa kepentingannya sendiri-sendiri dan untuk masyarakat yang berbeda-beda. Apalagi saat ini, telah muncul komunikasi dengan memakai satelit. Acara yang disiarkan media elektronik misalnya, tidak lagi direkam tetapi banyak disiarkan secara langsung. Dampak yang ditembulkan pun tentu semakin terasa. Anak-anak misalnya, mempunyai peluang untuk menghabiskan waktunya berjam-jam didepan televisi daripada untuk belajar. Bahkan mereka sedang belajar dari televisi itu sendiri.
Munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massa yang paling baru pun membawa pengaruh yang tidak sedikit. Internet telah mengambil pperan revolusi komunikasi yang kian kompleks. Orang tidak perlu bersusah payah mengirim surat dengan memakai jasa pos, tetapi surat elektronik (e-mail) dengan perantaraan internet akan cepat samapai di alamat tujuan. Seseorang juga berkomunikasi melalui chatting dengan teman atau keluarganya yang jauh di luar pulau atau benua. Inilah abad komunikasi denga media elektronik massa. Semua dipercepat, dipermudah, disederhanakan, tetapi dampak negatif yang ditimbulkan juga akan lebih nyata dan besar.  Semakin cerdas manuusia semakin komleks dan rumit komunikasi yang dilakukan.

Refrensi :
http://agussetiaman.wordpress.com/2008/11/07/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi-di-indonesia/
http://jurnal.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2007/04/blcom-04-vol2-no2-april20071.pdf
http://www.kejut.com/massmedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa
http://pipmi.tripod.com/artikel_pembangunan_perkembangan_pers_dan_media_massa_nasional.htm
http://duniakreatif.multiply.com/journal/item/38/Menyoal_Komunikasi_Massa_Memahami_Perkembangan_Masyarakat_Indonesia
http://www.beritanet.com/Education/Berita-Jurnalistik/Sejarah-Jurnalisme-Indonesia.html
http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi/

Senin, 23 April 2012


Kemelut hati

Aku membuka kedua mataku
Berharap itu hanyalah mimpi
Dengan kesenduan hati
kulukis senja dengan air mataku
Bercampur dengan indahnya langit biru

Namun, semua sia-sia
Kemelut hati bercampur dengan  pilu

Sempat ku ingin menghapus semua memori ini
Memori yang mengikis hati nurani
Membakar emosi dan menghancurkan jati diri

Tuhan, sakit ini begitu menyiksa
Hingga aku semakin lumpuh
Hatiku pun semakin tertutup.

Rabu, 11 April 2012

puisi


LUKA
Ombak di laut
Bersuara keras
Mengikis bebatuan
Seperti itulah cinta
Mengikis hatiku
Menumbuhkan luka
                        Ku sampaikan lukaku kepada langit
                        Langitpun menjadi kelabu
                        Ku sampaikan lukaku kepada matahari
                        Matahari tak lagi memancarkan sinar
                        Ku sampaikan lukaku kepada burung
                        Burung tak lagi menyanyi
Malaikat cinta sinis menyapa
Kutatap dengan deraian air mata darah
Betapa kejamnya cinta…..
Betapa perihnya cinta…..
Membunuh jiwa dan raga

cerpen :Pengemis Cerdik



Selamat pagi, itulah sapaan pagi yang selalu kuterima dari teman-teman kost suka family 10 full of love. Sifat Kekeluargaan dapat kurasakan begitu kental dan tetap terjaga. Kebersamaan disaat-saat suka maupun duka membuat aku semakin betah dengan mereka. Meskipun terkadang norak tapi membawa senyuman dan terpatri dihati.  Pagi ini kami berencana menjenguk salah satu teman kost kami yang sedang dirawat dirumah sakit karena mengidap penyakit tifus yang sudah cukup parah.
Kami berangkat bersama menaiki angkutan bus mini khas medan yang cukup panas dan sumpek jika dipadati nafas-nafas kehidupan yang ingin menaikinya. Tiba-tiba angkot yang kami tumpangi berhenti karena rambu lalu lintas berubah warna menjadi cabe merah, dan tiba saatnya menunggu sicabe merah berubah warna menjadi daun selidri.
Disaat hati sedang galau seperti ini, datanglah sesosok anak kecil nan polos dengan mengenakan kaos, celana pendek plus menenteng sebuah alat musik yang sednag digandrungi kaula muda, gitar. Dengan mengucapkan salam, dia langsung memainkan musiknya sambil menyanyikan lagu. Dari parasnya dapat terlihat jelas dia masih anak menengah pertama. Namun, kegigihannya dalam mencari nafkah sangatlah tidak terduga. Masih kuingat aku waktu itu, dimasa SMP dulu aku hanya bermain bersama temanku tanpa memikirkan makanan apa yang akan kumakan esok harinya. sicabe merah pun memberikan kesempatan kepada daun selidri agar memperlancar lalu lintas. Sang penghibur itupun selesai, dengan wajah memelas dia memohon belaskasihan penumpang. Tangannku pun tak kuasa menahan jemariiku melangkah menjatuhkan koin ke mangkuknya. Senyum gembira terpancar darinya, dapat kurasakan betapa sungguh bahagianya dia mendapat hasil yang cukup dari penumpangi dihari ini.
Angkot pun berlaju, dan melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, terdapat sekitar 12 lampu lalu lintas yang kami lewati. Dan yang paling anehnya, tiap ada lampu merah, selalu ada hal yang serupa dengan kejadian tadi seperti pada saat dilampu merah pertama. Aku pun mulai kelabakan, setiap lampu merah kalau gak pengamen pasti pengemis yang datang mendekati angkot berharap ada yang membagikan sedikit rejeki bagi mereka. Kek gini terus tumpur juga aku, tapi masih tetap saja tanganku tak kuasa menahan untuk tidak memberi (ciee cieeee, sok baeq... preeeeeeeettttttt). Teman-temanku hanya senyum padaku.
 “baek kalilah kakakku ini, setiap ada pengamen selalu dikasihnya”
“hahahhaa, gak salah kita bagi sikit rejeki kita”
“tapi kita kan masih didanai kak, ongkos besok pun aku masih mikir dari mana”
“beuughhh, nipu kau...., pindah agama kalau percaya ma kau”
“janganlah kak, jangan ampe gak jadi. Wkwkwkkw”
Semuanya jadi  tertawa, emanglah lawanku cakap ini salah satu cewek yang suka ngeles. Dikit-dikit bikin ketawa, tapi terkadang ngejengkelin. Yah walaupun begitu kami tetap terima semuanya (hahahahaha, inilah keluarga kost 10 terima apa adanya bukan ada apanya).
Udah mulai ngawur nie ceritanya, hmmmmm, lanjut lagilah ke topik awal.
Tibalah kami ke lampu merah terakhir, kami pun turun dari angkot dan memberi ongkos sesuai dengan jumlah kami. Nah, pada saa kami turun tiba-tiba ada sesuatu yang menarik tas Jeje, dengan sigap Jeje berbalik dan melihat sesosok lelaki tua yang duduk memakai sarung sembari mengangkat mankuk kearah kami. Dengan nada sinis Jeje langsung menjawab “maaf ea pak”
“lhaaa, koq gak dikasih Je? Kan kasihan, kakinya puntung lagi” ujarku dengan nada kasihan
“oala kak, gak usah. Nipu itu semua. Yoklah kita nyebrang lagi lampu merah.”
Kami pun mengikuti Jeje menyebrang dan menunggu angkutan umum lagi menuju rumah sakit. Sekitar lima menit kemuudian, angkot yang kami tunggu belum juga datang. Inilah memang kalau  lokasinya agak sudut dikota medan ini, pasti angkotnya sekali setahun lewat (hehehehe, berle.. J). Tiba-tibaa....
“oalaaa kak, betul yang dibilang Jeje itu.. lihatlah itu..” sambil menunjuk pengemis yang mendatangi kami tadi.
Ternyata ehh ternyata, dia bisa jalan.
“sialan, ketipu kita..” jawabku
“makanya kak, jangan terlalu percaya ma yang kek gituan. Mending aku ngasih ma pemngamen daripada pengemis karna pengamen itu kasih nilai plus. Ibarat kata kita barteran, kita terhibur dia dapet hasilnya. Nahh, kalau pengemis gak ada” tutur Jeje.
Gawat Indonesia ini bah ....!!!!


In Memory of Love Garden




Dipinggiran sungai, terlihat sesosok gadis belia sedang mengobok-obok air sungai yang menguning. Uli namanya, nama yang aneh namun memiliki makna yang tersendiri. Setiap orang yang melihat pertama akan berfikir kalau dia bukanlah gadis desa. 0rang-orang akan berfikir kalau dia  gadis kota yang singgah ke desa untuk sementara waktu. Tubuhnya yang indah dengan tinggi yang semampai itu diselimuti kain katun dan jeans hitam. Kulitnya yang putih, tangannya yang lembut, rambutnya tergerai hampir sepinggangnya, bibir yang indah,hidung yang tajam serta mata yang jentik semakin mempercantik dirinya.
Uli adalah bunga desa di daerahnya. Namun, Uli tak ada bedanya dengan gadis-gadis desa lainnya. Yakni, sama-sama mengecam pendidikan di sekolah yang sama dan bekerja keladang seusai sekolah. Hanya saja mungkin Tuhan memberikan nilai lebih dari teman-teman lainnya. Tangan sebelah kanannya menyentuh air sambil termenung memandangi air yang keruh.
Uli gadis belia berusia 19 tahun, diusianya yang masih muda dan subur ini seharusnya ceria. Namun, akhir-akhir ini dia selalu berdiam diri dan tak ingin ada yang mengusiknya. Wajahnya mendung seperti langit yang ingin meneteskan tetesan air hujan. Tiba-tiba dia terjatuh dan tak sadarkan diri ke dalam sungai. Orang-orang disekitar tersebut langsung berhamburan ke pinggir sungai menolongnya.
Di dalam alam sadarnya, dia bertemu dengan Dika dan sesosok wanita yang wajahnya tak dapat dilihatnya dengan jelas. Dika adalah pria yang dapat meluluhkan hatinya. Namun, siapa yang disisinya itu? Mungkinkah itu?. Tiba-tiba ada yang menarik lengannya dan…
“Li, bangun dong, ampe kapan sih kau terus kek gini?” Uli terbangun dari khayalan suara itu sangat Uli kenal jelas dan dengan tanpa melihat gadis yang sebaya dengannya itu duduk disebelah tempat tidur.
“arrghhh, kau sar, sewot kali jadi orang…” ujarnya sambil membuka matanya.
“jangan pake kalilah, banjir pulak nanti mukakku. Cukuplah mukakmuh tadi yang banjir kena air sungai, hahahahaha”
 Sara namanya, Emang teman yang satu ini selalu buat onar dirumah Uli, teman yang tak pernah berhenti berkomat kamit sekaligus teman yang selalu ada buatnya saat suka maupun duka. Mereka berteman dari mulai Uli mengenal apa itu sekolah hingga sekarang Uli menduduki bangku kuliah.  Cantik, periang, serta keibuan membuat pria manapun takluk ditangannya.
“uli , udahlah sedihnya, masih disininya aku. Ngapain sich kau masih mikirin sie brengsek ntu? Yang jelas-jelas dia gak peduli ma kau. So, Gak ada gunanya dong Cuma bikin kau sakit melulu…”
Mendengar pernyataan Sara, Uli langsung teringat kisah dua tahun yang silam…

Crrrriiiiiiiiiiiiing…
Crrrrrrriiiiiiiinnnngg….
Pagi yang indah disambut dengan senyuman, ditemani sepeda mini pemberian kakek Uli mengelilingi  kampung tempat  keluarganya tinggal. Lokasinya memang tidak mewah namun cukup membuat merasakan ada dipegunungan. Menyatu dengan alam dan menabur benih persahabatan dengan semua tanaman. Taman Cinta,penuh dengah beribu jenis bunga serta ratusan kupu-kupu yang menari kesana kesini. Hari-harinya indah bersama kupu-kupu ditaman “,ahhh seandainya aku punya sayap, aku bakalan terbang bersama mereka mengelilingi taman ini dan bercanda tawa tanpa ada yang menghampiri” gumam Uli.
Uli berangan-angan sembari berputar-putar di tengan taman, tiba-tiba kakinya tersandung oleh sesuatu dan arrggghhh…
“Siall…., tangan dan kakiku terluka.” Sambil memegangi kedua kakinya.
“Perlu bantuan?” sambil menyodorkan tangannya, tanpa basa basi dia menerimanya.
Inilah kesan pertama yang membuat Uli tak bisa melupakannya . namanya adalah Andika , panggil saja  Dika. Itu sebutan yang dia terima sejak kecil, katanya sih..!! Dia merupakan sepupu dari Michael yang berasal dari Jakarta. Kedatangannya kedesa  tidak lain hanya ingin menghabiskan waktu liburannya selama 2 bulan sebelum melanjut keperguruan Tinggi.
Semenjak itu,mereka bersahabat dan sering jalan bersama, dimana ada Uli disitu ada Dika. Hingga seluruh warga di kampung kakeknya sudah menganggap mereka pacaran. Meskipun kenyataannya mereka hanya sebatas sahabat. Awalnya sih Uli biasa ja bersamanya. Namun, semakin hari Uli semakin merasa ada kejanggalan dalam dirinya. Ntah kenapa Uli semakin hilang kendali jika bersamanya. Uli merasa bisa leluasa kalau berada disisi Dika, dia merasa terlindungi. Perhatinnya,kasih sayangnya, membuat Uli betah disampingnya. Benih-benih ini pun mulai tumbuh dihatinya, Uli menimbunnya namun tetap saja berakar mulus. Dan Uli juga merasakan, perhatiannya pun mulai beda kepadanya.
Uli makin tak dapat membatasi diri hingga akhirnya dia berencana mengungkapkan yang sejujurnya tentang  perasaannya. “Duh, malunya jadi cewek….! Harus ngutarakan duluan, but whateverlah… yang penting aku senang.. dari pada dipendam.pikirnya.
Dia pun mulai melangkahkan kaki kehadapan Dika, dan mencoba mengajak berbicara.
“hei, Dika… sedang apa?”
“hei, sedang memikirkan seseorang”
“oohh ya?, siapa tuch?, ciiee ciiieeee, lagi falling in love ea?” mencoba menghibur diri sambil tertawa, kenyataannya  harus menelan ludah. (arrrgghhh, pupus sudah semua harapanku, ternyata sudah ada yang mengisi hati Dika. Tapi siapa ya yang beruntung itu?)
“siapa sich Ka?, boleh dong aku tahu siapa?” sambil menaring-narik lengannya.
“iiihhhh, mengkek amat  siech… gak boleh dibocorin, ntar kau kasih tau pula ma yang laen,..”
“kok gak bisa, seberapa penting sie dia dihidupmu? Sampai-sampai aku gak boleh tau?”
“sangat penting Uli, nanti kalau sudah waktunya kamu pasti akan tahu. Jadi, bukan sekarang” Dika pun pergi berlalu seiring dengan perginya angin.
Uli bagai disambar petir. Hancur sudah semua harapannya, pupus sudah semua angan-angannya. Sahabat tetap sahabat takkan bisa menjadi kekasih hidup. Tak sanggup Uli menahannya, bulir-bulir air mata pun mulai membasahi pipinya.

Dua bulan berlalu,liburan Dika pun berakhir. Esok harinya dia harus kembali ke Jakarta dan melanjutkan sekolahnya. Ntah kenapa Uli tak bisa menerimanya. Disatu sisi dia ingin Dika didesa, disisi lain dia juga harus memikirkan keluarganya Dika. Toch dia bukannya mau menetap disini. Akhirnya, Uli pun memutuskan untuk dapat menerimanya denggan lapang dada meskipun harus menyakitkan.
Sore itu, tiba-tiba Dika datang kerumah dan meminta Uli menemaninya jalan.
“ayolah Li, kau gak mau nemenin aku jalan-jalan di akhir liburan ku disini? Tutur dia dengan penuh senyuman yang mempunyai seribu makna.
Uli pun menerimanya meskipun pertamanya sok jual mahal, tapi kenyataannya emang pengen. Hehehehe.
mereka pun pergi dengan menaiki sepeda motor milik paman Sam, paman yang satu-satunya keluarga Dika yang tinggal didesa. Mereka tiba ditempat tujuan yang tak lain merupakan tempat pertama kali mereka dipertemukan. Yapp, Taman Cinta. Uli bingung kenapa harus kesini? Mau apa?. Tanda Tanya mulai menyelimuti kepalanya. Dika turun dari sepeda motor dan mematikan mesinnya. Uli pun mengikutinya turun.
“kita mau ngapain disni Ka?” Tanya Uli dengan serius tanpa basa-basi
Dika yang melihat Uli, tidak begitu peduli. Dia langsung duduk diatas rerumputan dan menatapi langi yang dibubuhi bintang-bintang. Uli duduk disampingnya. Hampir setengah jam mereka hanya membisu, dia semakin penasaran, namun kedua bilalnya terasa berat untuk berbicara.
“Uli…,”
Uli menoleh kearah Dika yang memanggilnya secara lembut,
“besok aku balik…, aku pengen ngomong yang sejujurnya sama mu kalau aku….”
dia terdiam, dan tak ingin melanjutkan perkataanya lagi.
“napa Ka, ngomong aja, gak pigi pun aku dari sini”
 dengan menarik nafas yang panjang, Dika pun mulai melanjutkan perkataanya.
“aku suka ma mu Li, Sumpah… aku belum pernah ngerasaiin yang seperti ini. jujur, baru kali ini aku merasa ketakutan jauh dari seseorang. Dan aku belum bisa menerimanya.” Dengan wajah tertunduk dia memegang tangan Uli erat.
(Ya Tuhan, inikah jawaban dari semua pertanyaanku?)
Dengan nada lesu dan tersenyum, “sejujurnya aku juga merasakan demikian  entah kenapa hatiku terasa sakit melepaskan kepergianmuh esok. Tak sanggup ku mengutarakannya kepadamu selama ini Dika.”
“Uli, kamu mau kan menungguku?”
“menunggu?”
“ea, menungguku datang kembali menjemput  mu. kau mau kan?”
“sampai kapan”
“sampai kau tamat SMA, aku akan datang menjemputmu dan kita sama-sama kuliah di Jakarta”
Uli munundukkan kepala dan mengiyakannya. Dika pun tersenyum  Sambil memberi satu kecupan manis dikeningnya. Darahnya menjadi beku, sekujur tubuhnya terasa seperti diterpa badai yang membuat dia merinding. Uli kedinginan. Dika pun mengetahuinya, seketika dia memelukku erat dan tak ingin melepasnya.
Malam yang paling terindah buat seorang gadis desa yang merasakan cinta pertama.

…………..

Setelah Dika kembali, kami hanya dapat berkomunikasi melalui telepon seluler. Terkadang dia yang pertama menghubungi, terkadang juga Uli yang mengingatkannya kalau di pulau seberang ada yang menantinya. Namun belakangan, Dika mulai sibuk dan tak bisa diganggu bahkan setiappesan yang Uli kirimkan tak pernah dibalas. Tapi Uli tetap dengan pendiriannya, dia akan menunggunya.
Hari yang dinantikan pun tiba, Uli melepaskan baju seragam SMA dan akan melanjutkan studinya. Dika menelepon dan mengucapkan selamat serta meminta maaf karena tak bisa menjemputnya. “aku masih sibuk Uli, maaf ea” teleponpun dimatikan. Huuffft, mungkinkah dia sudah lupa? Uli mulai pasrah, tiba-tiba terpikirkan olehnya sesuatu rencana. (Sebaiknya aku saja yang menemuinya di sana. Pasti dia senang, dan kami bisa kuliah bersama. )
Uli pergi kerumah pamannya dan meminta alamat Dika di Jakarta.
            Esoknya Uli berangkat ke Jakarta dengan harapan besar bisa bersama dengan Dika. Sesuai dengan            alamat yang diberikan paman Sam, Uli menelusuri kota Jakarta. Dengan kemahirannya dalam bertutur kata, Uli dapat menjelajahi Jakarta tanpa sentuhan penjahat manapun. Dia melangkah setapak demi setapak menyusuri lorong-lorong perumahan. Akhirnya dia menemukan rumah Dika, dia pun mulai melangkahkan kaki ke gerbang rumah Dika.
Namun, belum sempat dia mengetuk tiba-tiba dari dalam rumah keluar sepasang kekasih yang cukup menarik perhatian Uli. Mereka saling mengadu cumbu bermesraan di depan pintu. Wanita yang tinggi, cantik dan sangat modis dan disebelahnya ….?
Ya Tuhan, mengapa begitu bodohnya aku?
Tanpa pikir panjang Uli melangkahkan kaki mendekati mereka. Tangan kanan Uli menarik tangan kiri Dika dan Tangan kanannya dilayangkan Uli ke pipi Dika.
“kau adalah laki-laki terhina yang aku pernah kenal….,!!!”
Dika hanya terdiam membisu tanpa kata, Uli pun berlari meninggalkan tempat kediaman Dika. Kejadian itu membukakan mata Uli bahwa Dika bukanlah Pria baik-baik yang setia pada pendiriannya.






*******
Sejak saat itu, hidup Uli semakin tak terkendali. Akhirnya dia melanjutkan Kuliahnya di daerahnya dengan harapan dapat bertahan hidup meskipun hanya separuh jiwa.
“udahlah Li, kau udah kuliah di Medan dengan jurusan yang di akui. Lulus dari situ, langsung kerja. Udah cantik pinter lagi. Tapi kok gagal dalam percintaan ea?” ini menghibur apa mengejek sih?
“akkkhhh,percaya sama kau sar bisa-bisa pindah agama…” tutur Uli dengan nada kesal
“uuhhh, gak ampe segitunya kaleee…”
“Aku sudah bertekad sar, buat ngelupain dia tapi kenangan itu masih saja menghantuiku. Sar, kau masih mau kan mengingatkan aku agar aku tidak kesandung kenangan itu lagi. Yah, sebagai teman satu-satunya yang selalu ada didekatku, aku sangat butuh perhatianmu.”
“Uli, kita berteman dari mulai kita kecil. Dan aku tahu kau seperti apa, sebagai teman yang peduli tarhadap temannya, apapun akan aku lakukan buat mu selagi aku bisa. Aku gak akan berdiam diri melihatmu begini terus Uli.”
“trimakasih sobat”