Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu memohon supaya hujan berhenti, cukup menahan supaya payung kita bertambah kuat
Selasa, 11 September 2012
JOB SHEET PERAWATAN WAJAH (FACIAL) KULIT KERING
ini salah satu makalah adik kost saya ^^
NAMA :Novri Kristhina p
NIM : 5103144026
FAKULTAS : Teknik
JURUSAN : Pend.tata rias
Mata kuliah : Perawatan wajah dengan menggunakan alat listrik
1.Kulit Kering
Keseimbangan kadar minyak cenderung terganggu,yakni kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit, sehingga pada kulit kering mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput, sedikit muncul noda hitam, kulit terlihat kasar, dan bersisik serta terlihat lelah dan kusam. Oleh karena itulah perawatan kulit kering lebih bersifat pemberian nutrisi, agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit senantiasa terjaga kelembapannya.
Kulit kering memerlukan pembersih lunakyaitu pembersih yang mengandung pelembab seperti minyak zaitun atau pembersih yang mengandung pelembab yang mengandung gliserin, hyaluronic, atau detihincone, zat-zat yang terkandung dalam pelembab tersebut humectant. Menarik air dari dalam kulit dan air udara sekitar, sehingga proses dehidrasi kulit berlanjut.
Bahan pembersih untuk jenis kulit kering sebaiknnya dipilih kosmetik yang berbahan dasar minyak oil-based, tipe W/O (kadar minyak lebih tinggi dari kadar air). Jenis kulit kering mengeluarkan minyak lebih sedikit dari pada jenis kulit lainnya.
2.Perawatan Kulit Kering Yang Dilakukan Setiap Hari Meliputi:
Pembersihan wajah dan leher dengan krim pembersih yang mengandung emollients untuk mencegah dehidrasi, angkat dengan spons wajah yang telah dicelupkan dalam air hangat.
Selanjutnnya bubuhkan face lotion pada sepotong kapas, tepuk-tepuk keseluruh wajah dan segera gunakan pelembab.
3.Perawatan Kulit Kering Yang Dilakukan Secara Berkala, Antara lain Setiap 10 Hari Sekali Dengan Cara:
Mengoleskan krim pemijatan keseluruh wajah, leher, dada, atas dan pundak setelah wajah dibersihkan, lakukan pemijatan dengan lembut dan hati-hati.
Angkat krim pemijatan dengan air hangat hingga bersih.
Siapkan masker untuk kulit kering, oleskan campuran keseluruh wajah dengan bantuan kuas. Cara mengoleskan mulai dari dagu, pipi kanan, pipi kiri, dan dahi.
Angkat masker dengan spons yang telah dicelupkan dalam air hangat.
ALAT, BAHAN, DAN KOSMETIK
NO. NAMA ALAT JUMLAH GAMBAR KEGUNAAN
1. Facial bad 1 buah Tempat tidur/tempatberbaring klien
1. Trolli I buah Sebagai wadah kosmetik
2. Showercap/penutup kepala 1 buah
Menutup rambut klien
3. Cawan kecil secukupnya
Sebagai wadah masker
4. pinset 1 buah Untuk merapikan alis clien apabila klien berkenan.
5. Kuas masker 1 buah Untuk mengoleskan atau meratakan masker pada wajah.
6. Spatula 1 buah
7. Tempat sampah 1 buah Agar sampah tidak berserakan dan tidak mengganggu saat proses kerja sedang berjalan.
8. Sendok una 1 buah
9. High frequency 1 set Jenis alatlistrik kecantikan yang terdapat beberapa komponen untuk melakukan perawatan.
BAHAN DAN LENAN
NO. NAMA BAHAN/LENAN JLH GAMBAR KEGUNAAN
1. Handuk kecil 6 buah
Menutupi bahu klien
2 Baju kerja 1 buah
3 Air bersih dan air hangat secukupnya
Mencuci wajah clien
4 tissue
Sebagai pembersih
5 kapas secukupnya Untuk pembersih
6 Hair band 1 buah Agar rambut clien tidak mengganggu proses kerja berlangsung.
7 Wash lap 1 buah Untuk mengankat masker pada wajah clien atau untuk membersihkan wajah clien pada proses awal (pembersihan)
8 sprei 1 buah Untuk melapisi specialbad
9 selimut 1 buah Untuk menutup tubuh clien
kamisol 1 buah Untuk pengganti pakaian clien agar baju clien tetap bersih.
KOSMETIK
NO. NAMA KOSMETIK JLH GAMBAR KEGUNAAN
1. Eye and ipmake-up remover
secukupnya
Membersihkan daerah mata dan bibir
2. Milk eanser/skin tonic secukupnya
Membersihkan wajah
3. Facial soap secukupnya
Membersihkan wajah
4 Feeling/scrub secukupnya
Mengangkat komedo
5 Acne lotion secukupnya
Sebagai obat jerawat
6
masker
secukupnya Untuk mengencangkan dan melembabkan kulit wajah
7 astringent secukupnya
8 Sun block/sun screen
secukupnya Sebagai cream pemupuk
9 SabunAnti septic secukupnya
Untuk membersih kan tangan sebelum melakukan prosedur kerja
No Langkah kerja Gambar Alokasi Waktu
1 Persiapan klien
• Mengecek tempat untuk melakukan facial
• Merapikan facial bed
• Menyiapkan alat lenan sesuai dengan kebutuhan saat facial.
• Mengecek air keran
• Mengecek aliran listrik
• Mensterilisasikan alat yang akan digumakan
• Mempersiapkan tempat sampah. 10 menit
2 Persiapan Pribadi
• Menggunakan pakaian kerja.
• Sanitasi tangan.
• Memendekkan kuku. 2 menit
3 Persiapan klien/model
• Melepas semua perhiasan.
• Memakai kamisol
• Dipersilahkan berbaring pada facial bed.
2 menit
4 Prose kerja
• Membersihkan riasan mata dan bibir menggunakan eye make up remover.
• Melakukan wawancara seputar indetitas.
• Membersihkan kulit wajah dengan gerakan efflurage dan gerakan rotasi.
• Pembersihan wajah dengan cleansing dan menggunakan alat frimator brush.
Pembersihan wajah menggunakan sabun wajah.
25 menit
5 Setelah membersihkan kulit wajah lakukan anamnesse inpeksi dan palpasi,mencatat analisi pada kartu diagnosa
Menyempurnakan alis pelanggan dengan menggunakan tisuee. 10 menit
6 Memilih dan menyiapkan alat listrik dengan jenis perawatan,(vapozone,high frequency,vacum section,infra red
Lakukan Massage.
*akupuntur
*Menggunakan Phano pattren
*Cream Massege dan
Pemupuk
Cream Massege diangkat dengan handuk hangat.
Pemakaian masker sebelum itu beri colagen
Pemupuk menggunakan cream pemupuk dengan ionthoforisis. Kutub positif dipegang pelanggan dan kutub negatif dipegang perawat.
Setelah kering diangkat akan tetapi lakukan terlebih dahulu mengompres dengan handuk hangat.
Diberikan penyegar face tonic/ lotion menggunakan alat pulverisator
Diberikan pelembab
Berkemas
20 menit
Selasa, 29 Mei 2012
Mengisi waktu luang dengan diskusi bersama
Salah satu hal yang paling membosankan jika berada dalam lingkungan kampus adalah menunggu jam untuk masuk keruangan sesuai dengan jadwal. Bukan hanya itu, mahasiswa yang sudah masuk sejak pagi harus menunggu mata kuliah selanjutnya di sore harinya. Dengan rentang waktu yang cukup banyak terbengkalai, mahasiswa akan semakin jenuh menunggu jam mata kuliah selanjutnya.
Beberapa mahasiswa seperti mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Unimed, mempunyai cara jitu untuk dapat menghabiskan waktu tanpa harus merasa jenuh menunggu jam mata kuliah selanjutnya, yaitu dengan mengisi waktu luang dengan diskusi bersama. Hal ini justru membawa nilai positif bagi mereka yang kerap sekali tidak nyaman dengan waktu yang kosong. Selain dapat saling berbagi, mereka juga menghemat pengeluaran biaya.
“diskusi bersama disaat-saat luang seperti ini menururt saya sangat menyenangkan. Tadinya saya tidak paham tentang penjelasan dosen, tapi berkat diskusi bersama saya jadi bisa lebih mengerti penjelasan dosen tadi itu seperti apa” tutur Arianti salah satu Mahasiswi Unimed.
“selain itu, diskusi bersama juga membawa keuntungan terlebih kepada saya, saya jadi bisa meminimalisir pengeluaran kantong saya yang sering jebol hanya untuk mengisi waktu kosong” lanjut Apriani teman sekelas Arianti yang juga mengikuti diskusi bersama yang sedang mereka adakan diteras gedung Fakultas MIPA Jurusan Matimatika
Senin, 28 Mei 2012
PAMERAN SPARKLING ORIENTAL 2012
pada tanggal 23 Mei 2012, mahasiswa jurusan PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) Prodi Tata Boga mengadakan acara pameran Sparkling Oriental yaitu acara pameran masakan-masakan yang berasal dari asia. “acara ini diselenggarakan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pameran” ujar Melani, salah satu panitia penyelenggara pameran. Pameran diselenggarakan di pelataran parkir Fakultas Teknik yang juga diisi oleh berbagai lomba seperti festival musik, lomba memasak, dan masih banyak lagi. Masakan Asia seperti, Hodeok, Japchae, Dorayaki, Takoyaki,Pia coklat, Lumpia, Dim sum, Nasi Goreng, Mie ulang Tahun dapat memanjakan lidah mahasiswa Unimed tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Acara yang dimulai jam 10 pagi hingga jam 15.00 siang ini menjadi sorotan mahasiswa yang ingin menikmati masakan Asia. Acara ini terbilang sukses dibanding tahun-tahun kemarin. “hasil survey dari beberapa dosen mengatakan kalau Pameran Sparkling Oriental tahun ini cukup sukses dibanding tahun kemarin dilihat dari pengunjung yang datang, ini yang membuat kami semkain semangat melayani mereka yang datang ke pameran kami” lanjut Melani.
UNIMED GREENLAND 6th INTERNATIONAL EXPO
Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 22-23 Mei 20012, Universitas Negeri Medan (Unimed) Sumatera Utara menggelar acara Greenland International Expo yang sudah diadakan sejak tahun 2002. Acara ini diselengarakan oleh Jurusan Seni Musik dan didukung oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. Acara ini merupakan acara yang keenam kalinya diselenggarakan di Unimed sebagai acara tahunan yang memupuk rasa kecintaan kepada tradisi rakyat baik dari segi tarian, maupun musik tradisional. Beberapa dari jurusan Fakultas Bahasa dan Seni menampilkan keahliannya diatas panggung sesuai dengan jurusan yang mereka geluti. Hingga hari kedua sebanyak 80 marinir ikut serta memeriahkan acara Greeland International Expo.
Jumat, 25 Mei 2012
Perkembangan Media Massa
1.
Pengertian
Media Massa
Media
massa atau Pers adalah
suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai
masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.
Sejarah mencatat, pers lahir hampir 17 abad lamanya sejak
abad pertama sampai dengan tahun 1798. Bahkan Bittner (1956) menyebutkan, tahun
59 SM di kota Roma telah terbit sebuah buletin untuk warga kota yang disebut
Acta Diurna yang memuat berbagai pengumuman dan diletakan pada pendopo balai
kota Romawi kuno.
Kendati cikal bakal pers berasal dari Romawi kuno, namun
koran edisi cetak kali pertama diterbitkan di Peking Cina, bernama Di Bao (Ti
Bao) yang terbit sekitar tahun 700-an. Koran Di Bao dicetak dengan menggunakan
balok kayu yang dipahat dan memakai aksara Cina. Ahli sejarah sepakat bahwa Di
Bao adalah koran pertama di dunia yang sudah dicetak.
Masyarakat
dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap
media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi
karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih
tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk
bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi.
yang mereka dapat dari media massa tertentu.
2. Perkembangan Media Massa
Karakteristik
Koran jaman dahulu memang jauh berbeda dengan Koran yang ada saat ini, selain
hurufnya masih kasar, bentuknya pun tidak seperti sekarang yang terdiri atas
lembar-lembar halaman. Bentuk koran
pada jaman dulu masih sangat sederhana, masih berupa lembaran berita atau
disebut newssheet.
Dari segi isi, koran jaman dulu lebih banyak berkaitan
dengan dunia bisnis para banker serta pedagang dari Eropa seperti Koran Notize
Scritte yang terbit tahun 1600 di Venesia, Italia. Koran lembaran ini biasanya
banyak dipasang di tempat umum. Namun untuk membacanya warga harus membayar 1
gazzeta. Dari sanalah konon muncul istilah gazette yang dalam perkembangannya
diartikan sebagai koran.
Era kebangkitan koran lantas terjadi menyusul penemuan
mesin cetak oleh Johan Gutenbergh pada pertengahan abad XV. Penemuan mesin yang
memudahkan proses produksi ini memicu terbitnya koran-koran di Eropa. Koran berkala muncul tahun 1609 dengan terbitnya mingguan
Avisa Relation oder Zeitung di Jerman disusul Frankfurter Journal (1615) dan
Leipzeiger Zeitung (1660). Leipzeiger Zeitung ini awalnya mingguan, kemudian
menjadi harian. Koran inilah merupakan koran harian pertama di dunia.
Koran lainnya yang kemudian muncul adalah The London
Gazette yang terbit di Inggris tahun 1665. Namun koran yang pertama terbit
secara harian di Inggris adalah The London Daily Courant (1702), disusul The
Times yang terbit sejak abad XVII dan yang pertama kali memakai sistem cetak
rotasi.
Perkembangan pers, dalam hal ini surat kabar sebagai
media massa yang diperuntukkan bagi khalayak umum terjadi sejak tahun 1833
dengan lahirnya surat kabar New York Sun. Menurut Pyne (1970) peruntukan surat
kabar bagi khalayak umum dipertahankan sampai tahun 1982. Di antara masa
perkembangan surat kabar sebagai media yang pupuler maka sejak tahun 1833
berturut-turut lahir sejumlah surat kabar populis, yakni Associated Press (AP)
tahun 1848, New York World pada tahun 1896 yang didirikan oleh Joseph Pulitzer,
di susul New York Times, Kantor Berita United Press (UP) di tahun 1907, dan USA
Today tahun 1982.
3. Sejarah perkembangan
Pers di Indonesia
a. Masa
Penjajahan Belanda
Pada
tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619
menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang
ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar”
pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC. Pada Maret 1688,
tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi
pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor
perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan
Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar
yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa.
Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan.
b. Masa
Pendudukan Jepang
Pada
masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri
sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan
dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa
yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan
demikian, di zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar
dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
c. Masa Revolusi
Fisik
Peranan
yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan
dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia.
Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam
usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi
pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa
dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan
fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua
kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang
dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit
diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
d. Masa
Demokrasi Liberal
Dalam
aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar.
Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya
bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan
pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang
saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press),
yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
e. Masa
Demokrasi Terpimpin
Periode
yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde
Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
f. Masa Orde
Baru
Ketika
alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan
pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan
situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers
sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam
proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers
mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat.
Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat
untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
g. Masa
Reformasi
Salah
satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah
pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam
melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan
posisinya sebagai presiden.
Secara
umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah terhadap pers yang
otoriter dan demokratis. Diantara keduanya terdapat variasi dan kombinasi,
bergantung tingkat perkembangan masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter,
ada yang quasi demokratis, dan sebagainya.
4.
Perkembangan Media Massa Di Indonesia
Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan media massa diIndonesia cukup menakjubkan. Data yang ada,
seperti dikutip Sendjaja (2000), menunjukkan kondisi sebagai berikut:
1. Di bidang pertelevisian, selain
jaringan TVRI saat terdapat 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta, yaitu RCTI,
TPI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANSTV, LATIVI, GLOBAL TV, DAN TV 7. Di
samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi
berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel.
2. Dunia
penyiaran radio pun mengalami kemajuan meskipun tidak sepesat televisi. Hingga
akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu
terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta.
3. Perkembangan
industri dan bisnis penyiaran ini tampaknya telah mendorong tumbuh pesatnya
bisnis ‘Rumah Produksi’ (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi,
tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di
antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999,
jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Dalam satu tahun
terakhir (2003), bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain
didorong oleh peningkatan jumlah Televisi Swasta. Kebutuhan TV Swasta akan
berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan
pendidikan, banyak diproduksi oleh PH lokal.
4. Dunia
bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami
peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan
MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat
kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa
cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan
karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya. Dengan kata lain,
‘spesialisasi’ telah ditempuh sebagai upaya menembus situasi kompetisi yang
semakin ketat.
Dengan perkembangan seperti di atas, baik dalam jumlah
maupun jenisnya, mustahil semua media massa menguasai seluruh pasar yang ada.
Sebaliknya, kecil sekali kemungkinan hanya satu media massa dapat menguasai
seluruh pasar, dalam arti memenuhi segala macam tuntutan pasar, karena tuntutan
pasar juga sangat bervariasi.
Kompetisi telah menjadi kata kunci dalam kehidupan media
massa saat ini. Keadaannya
menjadi semakin kompleks, karena mencakup kompetisi tiga kelompok yaitu: Pertama, antara media cetak
baik dari jenis yang sama maupun yang berbeda jenis; Kedua, antara media
elektronik baik audio (radio) maupun audio-visual (televisi); serta Ketiga, antara media cetak di
satu pihak dengan media elektronik di pihak lain.
Dalam memperebutkan pangsa pasar, kompetisi media massa
tidak hanya meliputi aspek isi, penyajian berita atau bentuk liputan lainnya,
tetapi juga aspek periklanan. Hal tersebut dipersulit pula oleh perubahan
tuntutan pasar (konsumen). Juga perubahan dalam cara, gaya dan strategi
kompetisi yang digunakan masing-masing media massa sebagai respons terhadap
tuntutan pasar.
5.
Perkembangan
media massa di dunia
Pada tahun 1600, mesin
cetak Gutenberg laris dikalangan masyarakat. Msurat kabar dapat di baca oleh
kalangan masyarakat.
Pada tahun 1850-an,
jaringgan telegraph elektrik mulai mewabah. Jaringan telegraph ditemukan oleh
Samuel Morse dan Alfred Vail. Jaringa telegraph tersebut merekam pesan kedalam
gulungan kertas.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori
dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A
dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja
penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang
mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan
gangguan ke telepon buatannya.
Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori
Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh
properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa
persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial
disebut persamaan gelombang
Gelombang radio adalah satu bentuk
dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik
dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam
suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada
jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai
beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara
osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lainnya,
yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio
dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan
dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam
kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang
membawa informasi. Meskipun kata ‘radio’ digunakan untuk hal-hal yang berkaitan
dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai
sebagai dasar gelombang pada televisi, radio,
radar, dan
telepon genggam pada umumnya.
Telepon adalah alat
telekomunikasi yang dapat
mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun
1876. Tetapi,
penemu Italia Antonio Meucci telah
menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima
sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika, dan bukan
Alexander Graham Bell.
Telepon, yang pada awal ditemukan
pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah
satu penerapan konsep analog, juga
memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun
1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai
mengarah kepada teknologi digital.
pada zaman 1900-an
dampak perkembangan cepat dari media cetak terasa sekali. Bahkan sudah ada
gagasan untuk mengkombinasikan surat kabar kedalam media massa komunikasi
lainnya. Ada dua hal penting yang perlu dicermati dalam era ini. Pertama, media surat kabar dan juga
media cetak lainnya bisa muncul setelah seperangkat kompleksitas elemen budaya
muncul dan terus berkembang di masyarakat. Kedua,
seperti hampir terjadi pada semua penemuuan sebelumnya, penemuan mesin cetak
merupakan ggabunggan elemen dalam masyarakat. Masyarakat menerima perkembangan
media cetak karena tak lain sebagai sebuah kompleks buudaya yang terus
berkembang.
Pada akhir abad ke-19
menjadi jelas munculnya beberapa bentuk media cetak seperti surat kabar, buku,
dan majalah yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Media tersebut mewakili
bentuk baru komunikasi yang memengaruhi tidak hanya pola interaksi didalam
komunitas dan masyrakat, tetapi juga pandangan psikologis.
Pada permulaan abad
ke-20, masyarakat barat melakukan percobaan untuk mengembangkan teknik
komunikasi yang paling luas. Sepanjang masa pertama dekade abad ke-20 mootion picture menjadi media hiburan
keluarga. Ini diikuti pada tahun 1920-an dengan pengembangan radio rumah tangga
dan pada tahun 1940-an dengan dimulainya televisi rumah tangga. Bahkan pada
awal tahun 1950-an radio telah mengalami titik jenuh pada keluarga Amerika.
Radio berkembang lebih cepat dengan melakukan penetrasi yang kian meningkat
dalam bentuk radio kamar tidur dan dapur
dengan didukung pertumbuhan sejumlah menara pemancar. Pada akhir tahun 1950-an
dan awal tahun 1960-an televisi juga
mengalami titik jenuh. Pada tahun-tahun selanjutnya, media baru dittambahkan
seperti vidiotek, televisi kabel, dan sebagainya. Komunikasi massa menjadi satu
hal penting dan menjadi bagian dalam
kehidupan modern ini.
Pada abad
ini,komunikasi elektonik media massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan
munculnya internet sebagai bahan dari media massa. Internet telah mampu mengatasi ruang dan
waktu proses penyebaran informasi didunia ini. Apalgi internet kemudian diintegrasikan dengan media massa lain seperti televisi, radio dan media ceak,
bahkan media massa selain internet itu
pada akhirnya membutuhkan internet sebagai alat penyebaran informasi pula. Hal
itu dapat terjadi karena kemampuan
manusia yang terus melakukan pengembangan, eksplorasi, dan penelitian
demi kemajuan di bidang teknologi komunikasi massa.
Sketsa singkat
peralihan utama di dalam kemampuan orang-orang untuk berkomunikasi menunjukkan
dua faktor utama. Pertama, “Revolusi” komunikasi sedang terjadi sepanjang
keberadaan manusia. Masing-masing menyediakan
sebuah alat perubahan penting yang dapat dibawa untuk memikirkan diri
manusia, organisasi masyarakat, dan akumulasi budaya. Kedua, pertumbuhan media massa telah terjadi dengan saat luar
biasa akhir-akhir ini. Bahkan, banyak peristiwa utama didunia ini berlangsung
seumur hidup manusia. Kita tidak lepas dari media elektronik.
Saat ini, kita hidup
ditengah masyarakat yang terus berubah. Kadang-kadang sulit untuk membedakan
yang mana perubahan penting diantara banyak perubahan yang telah terjadi.
Sebab, masing-masing perubahan itu membawa kepentingannya sendiri-sendiri dan
untuk masyarakat yang berbeda-beda. Apalagi saat ini, telah muncul komunikasi
dengan memakai satelit. Acara yang disiarkan media elektronik misalnya, tidak
lagi direkam tetapi banyak disiarkan secara langsung. Dampak yang ditembulkan
pun tentu semakin terasa. Anak-anak misalnya, mempunyai peluang untuk menghabiskan
waktunya berjam-jam didepan televisi daripada untuk belajar. Bahkan mereka
sedang belajar dari televisi itu sendiri.
Munculnya internet
sebagai bentuk komunikasi massa yang paling baru pun membawa pengaruh yang
tidak sedikit. Internet telah mengambil pperan revolusi komunikasi yang kian
kompleks. Orang tidak perlu bersusah payah mengirim surat dengan memakai jasa
pos, tetapi surat elektronik (e-mail)
dengan perantaraan internet akan cepat samapai di alamat tujuan. Seseorang juga
berkomunikasi melalui chatting dengan
teman atau keluarganya yang jauh di luar pulau atau benua. Inilah abad
komunikasi denga media elektronik massa. Semua dipercepat, dipermudah,
disederhanakan, tetapi dampak negatif yang ditimbulkan juga akan lebih nyata
dan besar. Semakin cerdas manuusia
semakin komleks dan rumit komunikasi yang dilakukan.
Refrensi :
http://agussetiaman.wordpress.com/2008/11/07/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi-di-indonesia/
http://jurnal.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2007/04/blcom-04-vol2-no2-april20071.pdf
http://www.kejut.com/massmedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa
http://pipmi.tripod.com/artikel_pembangunan_perkembangan_pers_dan_media_massa_nasional.htm
http://duniakreatif.multiply.com/journal/item/38/Menyoal_Komunikasi_Massa_Memahami_Perkembangan_Masyarakat_Indonesia
http://www.beritanet.com/Education/Berita-Jurnalistik/Sejarah-Jurnalisme-Indonesia.html
http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi/
Senin, 23 April 2012
Kemelut
hati
Aku
membuka kedua mataku
Berharap
itu hanyalah mimpi
Dengan
kesenduan hati
kulukis
senja dengan air mataku
Bercampur
dengan indahnya langit biru
Namun,
semua sia-sia
Kemelut
hati bercampur dengan pilu
Sempat
ku ingin menghapus semua memori ini
Memori
yang mengikis hati nurani
Membakar
emosi dan menghancurkan jati diri
Tuhan,
sakit ini begitu menyiksa
Hingga
aku semakin lumpuh
Hatiku
pun semakin tertutup.
Rabu, 11 April 2012
puisi
LUKA
Ombak
di laut
Bersuara
keras
Mengikis
bebatuan
Seperti
itulah cinta
Mengikis
hatiku
Menumbuhkan
luka
Ku sampaikan lukaku
kepada langit
Langitpun menjadi kelabu
Ku sampaikan lukaku
kepada matahari
Matahari tak lagi
memancarkan sinar
Ku sampaikan lukaku
kepada burung
Burung tak lagi menyanyi
Malaikat
cinta sinis menyapa
Kutatap
dengan deraian air mata darah
Betapa
kejamnya cinta…..
Betapa
perihnya cinta…..
Membunuh
jiwa dan raga
cerpen :Pengemis Cerdik
Selamat pagi, itulah
sapaan pagi yang selalu kuterima dari teman-teman kost suka family 10 full of
love. Sifat Kekeluargaan dapat kurasakan begitu kental dan tetap terjaga.
Kebersamaan disaat-saat suka maupun duka membuat aku semakin betah dengan
mereka. Meskipun terkadang norak tapi membawa senyuman dan terpatri
dihati. Pagi ini kami berencana
menjenguk salah satu teman kost kami yang sedang dirawat dirumah sakit karena
mengidap penyakit tifus yang sudah cukup parah.
Kami berangkat bersama
menaiki angkutan bus mini khas medan yang cukup panas dan sumpek jika dipadati
nafas-nafas kehidupan yang ingin menaikinya. Tiba-tiba angkot yang kami
tumpangi berhenti karena rambu lalu lintas berubah warna menjadi cabe merah,
dan tiba saatnya menunggu sicabe merah berubah warna menjadi daun selidri.
Disaat hati sedang
galau seperti ini, datanglah sesosok anak kecil nan polos dengan mengenakan
kaos, celana pendek plus menenteng sebuah alat musik yang sednag digandrungi
kaula muda, gitar. Dengan mengucapkan salam, dia langsung memainkan musiknya
sambil menyanyikan lagu. Dari parasnya dapat terlihat jelas dia masih anak
menengah pertama. Namun, kegigihannya dalam mencari nafkah sangatlah tidak
terduga. Masih kuingat aku waktu itu, dimasa SMP dulu aku hanya bermain bersama
temanku tanpa memikirkan makanan apa yang akan kumakan esok harinya. sicabe
merah pun memberikan kesempatan kepada daun selidri agar memperlancar lalu
lintas. Sang penghibur itupun selesai, dengan wajah memelas dia memohon
belaskasihan penumpang. Tangannku pun tak kuasa menahan jemariiku melangkah
menjatuhkan koin ke mangkuknya. Senyum gembira terpancar darinya, dapat
kurasakan betapa sungguh bahagianya dia mendapat hasil yang cukup dari
penumpangi dihari ini.
Angkot pun berlaju, dan
melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, terdapat sekitar
12 lampu lalu lintas yang kami lewati. Dan yang paling anehnya, tiap ada lampu
merah, selalu ada hal yang serupa dengan kejadian tadi seperti pada saat
dilampu merah pertama. Aku pun mulai kelabakan, setiap lampu merah kalau gak
pengamen pasti pengemis yang datang mendekati angkot berharap ada yang
membagikan sedikit rejeki bagi mereka. Kek gini terus tumpur juga aku, tapi
masih tetap saja tanganku tak kuasa menahan untuk tidak memberi (ciee cieeee,
sok baeq... preeeeeeeettttttt). Teman-temanku hanya senyum padaku.
“baek kalilah kakakku ini, setiap ada pengamen
selalu dikasihnya”
“hahahhaa, gak salah kita bagi sikit
rejeki kita”
“tapi kita kan masih didanai kak, ongkos
besok pun aku masih mikir dari mana”
“beuughhh, nipu kau...., pindah agama
kalau percaya ma kau”
“janganlah kak, jangan ampe gak jadi.
Wkwkwkkw”
Semuanya jadi tertawa, emanglah lawanku cakap ini salah
satu cewek yang suka ngeles. Dikit-dikit bikin ketawa, tapi terkadang
ngejengkelin. Yah walaupun begitu kami tetap terima semuanya (hahahahaha,
inilah keluarga kost 10 terima apa adanya bukan ada apanya).
Udah mulai ngawur nie ceritanya, hmmmmm,
lanjut lagilah ke topik awal.
Tibalah kami ke lampu merah terakhir,
kami pun turun dari angkot dan memberi ongkos sesuai dengan jumlah kami. Nah,
pada saa kami turun tiba-tiba ada sesuatu yang menarik tas Jeje, dengan sigap
Jeje berbalik dan melihat sesosok lelaki tua yang duduk memakai sarung sembari
mengangkat mankuk kearah kami. Dengan nada sinis Jeje langsung menjawab “maaf
ea pak”
“lhaaa, koq gak dikasih Je? Kan kasihan,
kakinya puntung lagi” ujarku dengan nada kasihan
“oala kak, gak usah. Nipu itu semua.
Yoklah kita nyebrang lagi lampu merah.”
Kami pun mengikuti Jeje menyebrang dan
menunggu angkutan umum lagi menuju rumah sakit. Sekitar lima menit kemuudian,
angkot yang kami tunggu belum juga datang. Inilah memang kalau lokasinya agak sudut dikota medan ini, pasti
angkotnya sekali setahun lewat (hehehehe, berle.. J).
Tiba-tibaa....
“oalaaa kak, betul yang dibilang Jeje
itu.. lihatlah itu..” sambil menunjuk pengemis yang mendatangi kami tadi.
Ternyata ehh ternyata, dia bisa jalan.
“sialan, ketipu kita..” jawabku
“makanya kak, jangan terlalu percaya ma
yang kek gituan. Mending aku ngasih ma pemngamen daripada pengemis karna
pengamen itu kasih nilai plus. Ibarat kata kita barteran, kita terhibur dia
dapet hasilnya. Nahh, kalau pengemis gak ada” tutur Jeje.
Gawat Indonesia ini bah ....!!!!
In Memory of Love Garden
Dipinggiran
sungai, terlihat sesosok gadis belia sedang mengobok-obok air sungai yang
menguning. Uli namanya, nama yang aneh namun memiliki makna yang tersendiri.
Setiap orang yang melihat pertama akan berfikir kalau dia bukanlah gadis desa.
0rang-orang akan berfikir kalau dia
gadis kota yang singgah ke desa untuk sementara waktu. Tubuhnya yang
indah dengan tinggi yang semampai itu diselimuti kain katun dan jeans hitam.
Kulitnya yang putih, tangannya yang lembut, rambutnya tergerai hampir
sepinggangnya, bibir yang indah,hidung yang tajam serta mata yang jentik
semakin mempercantik dirinya.
Uli
adalah bunga desa di daerahnya. Namun, Uli tak ada bedanya dengan gadis-gadis
desa lainnya. Yakni, sama-sama mengecam pendidikan di sekolah yang sama dan
bekerja keladang seusai sekolah. Hanya saja mungkin Tuhan memberikan nilai
lebih dari teman-teman lainnya. Tangan sebelah kanannya menyentuh air sambil
termenung memandangi air yang keruh.
Uli
gadis belia berusia 19 tahun, diusianya yang masih muda dan subur ini seharusnya
ceria. Namun, akhir-akhir ini dia selalu berdiam diri dan tak ingin ada yang
mengusiknya. Wajahnya mendung seperti langit yang ingin meneteskan tetesan air
hujan. Tiba-tiba dia terjatuh dan tak sadarkan diri ke dalam sungai.
Orang-orang disekitar tersebut langsung berhamburan ke pinggir sungai
menolongnya.
Di
dalam alam sadarnya, dia bertemu dengan Dika dan sesosok wanita yang wajahnya
tak dapat dilihatnya dengan jelas. Dika adalah pria yang dapat meluluhkan
hatinya. Namun, siapa yang disisinya itu? Mungkinkah itu?. Tiba-tiba ada yang
menarik lengannya dan…
“Li,
bangun dong, ampe kapan sih kau terus kek gini?” Uli terbangun dari khayalan
suara itu sangat Uli kenal jelas dan dengan tanpa melihat gadis yang sebaya
dengannya itu duduk disebelah tempat tidur.
“arrghhh,
kau sar, sewot kali jadi orang…” ujarnya sambil membuka matanya.
“jangan
pake kalilah, banjir pulak nanti mukakku. Cukuplah mukakmuh tadi yang banjir
kena air sungai, hahahahaha”
Sara namanya, Emang teman yang satu ini selalu
buat onar dirumah Uli, teman yang tak pernah berhenti berkomat kamit sekaligus
teman yang selalu ada buatnya saat suka maupun duka. Mereka berteman dari mulai
Uli mengenal apa itu sekolah hingga sekarang Uli menduduki bangku kuliah. Cantik, periang, serta keibuan membuat pria
manapun takluk ditangannya.
“uli
, udahlah sedihnya, masih disininya aku. Ngapain sich kau masih mikirin sie
brengsek ntu? Yang jelas-jelas dia gak peduli ma kau. So, Gak ada gunanya dong
Cuma bikin kau sakit melulu…”
Mendengar
pernyataan Sara, Uli langsung teringat kisah dua tahun yang silam…
Crrrriiiiiiiiiiiiing…
Crrrrrrriiiiiiiinnnngg….
Pagi
yang indah disambut dengan senyuman, ditemani sepeda mini pemberian kakek Uli
mengelilingi kampung tempat keluarganya tinggal. Lokasinya memang tidak
mewah namun cukup membuat merasakan ada dipegunungan. Menyatu dengan alam dan
menabur benih persahabatan dengan semua tanaman. Taman Cinta,penuh dengah beribu jenis bunga serta ratusan kupu-kupu yang
menari kesana kesini. Hari-harinya indah
bersama kupu-kupu ditaman “,ahhh seandainya aku punya sayap, aku bakalan
terbang bersama mereka mengelilingi taman
ini dan bercanda tawa tanpa ada yang menghampiri” gumam
Uli.
Uli
berangan-angan sembari berputar-putar di tengan taman, tiba-tiba kakinya
tersandung oleh sesuatu dan arrggghhh…
“Siall….,
tangan dan kakiku terluka.” Sambil memegangi kedua kakinya.
“Perlu
bantuan?” sambil menyodorkan tangannya, tanpa basa basi dia menerimanya.
Inilah
kesan pertama yang membuat Uli tak bisa melupakannya . namanya adalah Andika ,
panggil saja Dika. Itu sebutan yang dia
terima sejak kecil, katanya sih..!! Dia merupakan sepupu dari Michael yang
berasal dari Jakarta. Kedatangannya kedesa tidak lain hanya ingin menghabiskan waktu
liburannya selama 2 bulan sebelum melanjut keperguruan Tinggi.
Semenjak
itu,mereka bersahabat dan sering jalan bersama, dimana ada Uli disitu ada Dika.
Hingga seluruh warga di kampung kakeknya sudah menganggap mereka pacaran.
Meskipun kenyataannya mereka hanya sebatas sahabat. Awalnya sih Uli biasa ja
bersamanya. Namun, semakin hari Uli semakin merasa ada kejanggalan dalam
dirinya. Ntah kenapa Uli semakin hilang kendali jika bersamanya. Uli merasa
bisa leluasa kalau berada disisi Dika, dia merasa terlindungi. Perhatinnya,kasih
sayangnya, membuat Uli betah disampingnya. Benih-benih ini pun mulai tumbuh
dihatinya, Uli menimbunnya namun tetap saja berakar mulus. Dan Uli juga
merasakan, perhatiannya pun mulai beda kepadanya.
Uli
makin tak dapat membatasi diri hingga akhirnya dia berencana mengungkapkan yang
sejujurnya tentang perasaannya. “Duh,
malunya jadi cewek….! Harus ngutarakan duluan, but whateverlah… yang penting
aku senang.. dari pada dipendam.” pikirnya.
Dia
pun mulai melangkahkan kaki kehadapan Dika, dan mencoba mengajak berbicara.
“hei,
Dika… sedang apa?”
“hei,
sedang memikirkan seseorang”
“oohh
ya?, siapa tuch?, ciiee ciiieeee, lagi falling
in love ea?” mencoba
menghibur diri sambil tertawa, kenyataannya harus menelan ludah. (arrrgghhh, pupus sudah
semua harapanku, ternyata sudah ada yang mengisi hati Dika. Tapi siapa ya yang
beruntung itu?)
“siapa
sich Ka?, boleh dong aku tahu siapa?” sambil menaring-narik lengannya.
“iiihhhh,
mengkek amat siech… gak boleh dibocorin,
ntar kau kasih tau pula ma yang laen,..”
“kok
gak bisa, seberapa penting sie dia dihidupmu? Sampai-sampai aku gak boleh tau?”
“sangat
penting Uli, nanti kalau sudah waktunya kamu pasti akan tahu. Jadi, bukan sekarang”
Dika pun pergi berlalu seiring dengan perginya angin.
Uli
bagai disambar petir. Hancur sudah semua harapannya, pupus sudah semua
angan-angannya. Sahabat tetap sahabat takkan bisa menjadi kekasih hidup. Tak sanggup
Uli menahannya, bulir-bulir air mata
pun mulai membasahi pipinya.
Dua
bulan berlalu,liburan Dika pun berakhir. Esok harinya dia harus kembali ke
Jakarta dan melanjutkan sekolahnya. Ntah kenapa Uli tak bisa menerimanya.
Disatu sisi dia ingin Dika didesa, disisi lain dia juga harus memikirkan
keluarganya Dika. Toch dia bukannya mau menetap disini. Akhirnya, Uli pun
memutuskan untuk dapat menerimanya denggan lapang dada meskipun harus
menyakitkan.
Sore
itu, tiba-tiba Dika datang kerumah dan meminta Uli menemaninya jalan.
“ayolah
Li, kau gak mau nemenin aku jalan-jalan di akhir liburan ku disini? Tutur dia
dengan penuh senyuman yang mempunyai seribu makna.
Uli
pun menerimanya meskipun pertamanya sok jual mahal, tapi kenyataannya emang
pengen. Hehehehe.
mereka
pun pergi dengan menaiki sepeda motor milik paman Sam, paman yang satu-satunya
keluarga Dika yang tinggal didesa. Mereka tiba ditempat tujuan yang tak lain
merupakan tempat pertama kali mereka dipertemukan. Yapp, Taman Cinta. Uli bingung kenapa
harus kesini? Mau apa?. Tanda Tanya mulai menyelimuti kepalanya. Dika turun
dari sepeda motor dan mematikan mesinnya. Uli pun mengikutinya turun.
“kita
mau ngapain disni Ka?” Tanya Uli
dengan serius tanpa basa-basi
Dika
yang melihat Uli, tidak begitu peduli. Dia langsung duduk diatas rerumputan dan
menatapi langi yang dibubuhi bintang-bintang. Uli duduk disampingnya. Hampir setengah
jam mereka hanya membisu, dia semakin penasaran, namun kedua bilalnya terasa
berat untuk berbicara.
“Uli…,”
Uli
menoleh kearah Dika yang memanggilnya secara lembut,
“besok
aku balik…, aku pengen ngomong yang sejujurnya sama mu kalau aku….”
dia terdiam, dan tak ingin melanjutkan perkataanya lagi.
dia terdiam, dan tak ingin melanjutkan perkataanya lagi.
“napa
Ka, ngomong aja, gak pigi pun aku dari sini”
dengan menarik nafas yang panjang, Dika pun
mulai melanjutkan perkataanya.
“aku
suka ma mu Li, Sumpah… aku belum pernah ngerasaiin yang seperti ini. jujur,
baru kali ini aku merasa ketakutan jauh dari seseorang. Dan aku belum bisa
menerimanya.” Dengan wajah tertunduk dia memegang tangan Uli erat.
(Ya
Tuhan, inikah jawaban dari semua pertanyaanku?)
Dengan
nada lesu dan tersenyum, “sejujurnya aku juga merasakan demikian entah kenapa hatiku terasa sakit melepaskan
kepergianmuh esok. Tak sanggup ku mengutarakannya kepadamu selama ini Dika.”
“Uli,
kamu mau kan menungguku?”
“menunggu?”
“ea,
menungguku datang kembali menjemput mu.
kau mau kan?”
“sampai
kapan”
“sampai kau tamat SMA, aku akan datang menjemputmu dan kita sama-sama kuliah di Jakarta”
“sampai kau tamat SMA, aku akan datang menjemputmu dan kita sama-sama kuliah di Jakarta”
Uli
munundukkan kepala dan mengiyakannya. Dika pun tersenyum Sambil memberi satu kecupan manis dikeningnya.
Darahnya menjadi beku, sekujur tubuhnya terasa seperti diterpa badai yang
membuat dia merinding. Uli kedinginan. Dika pun mengetahuinya, seketika dia
memelukku erat dan tak ingin melepasnya.
Malam
yang paling terindah buat seorang gadis desa yang merasakan cinta pertama.
…………..
Setelah
Dika kembali, kami hanya dapat berkomunikasi melalui telepon seluler. Terkadang
dia yang pertama menghubungi, terkadang juga Uli yang mengingatkannya kalau di
pulau seberang ada yang menantinya. Namun belakangan, Dika mulai sibuk dan tak
bisa diganggu bahkan setiappesan yang Uli kirimkan tak pernah dibalas. Tapi Uli
tetap dengan pendiriannya, dia akan menunggunya.
Hari
yang dinantikan pun tiba, Uli melepaskan baju seragam SMA dan akan melanjutkan
studinya. Dika menelepon dan mengucapkan selamat serta meminta maaf karena tak
bisa menjemputnya. “aku masih sibuk Uli, maaf ea” teleponpun dimatikan. Huuffft,
mungkinkah dia sudah lupa? Uli mulai pasrah, tiba-tiba terpikirkan olehnya sesuatu
rencana. (Sebaiknya aku saja yang menemuinya di sana. Pasti dia senang, dan
kami bisa kuliah bersama. )
Uli
pergi kerumah pamannya dan meminta alamat Dika di Jakarta.
Esoknya Uli berangkat ke Jakarta
dengan harapan besar bisa bersama dengan Dika. Sesuai dengan alamat yang diberikan paman Sam, Uli
menelusuri kota Jakarta. Dengan kemahirannya dalam bertutur kata, Uli dapat
menjelajahi Jakarta tanpa sentuhan penjahat manapun. Dia melangkah setapak demi
setapak menyusuri lorong-lorong perumahan. Akhirnya dia menemukan rumah Dika,
dia pun mulai melangkahkan kaki ke gerbang rumah Dika.
Namun,
belum sempat dia mengetuk tiba-tiba dari dalam rumah keluar sepasang kekasih
yang cukup menarik perhatian Uli. Mereka saling mengadu cumbu bermesraan di
depan pintu. Wanita yang tinggi, cantik dan sangat modis dan disebelahnya ….?
Ya
Tuhan, mengapa begitu bodohnya aku?
Tanpa
pikir panjang Uli
melangkahkan kaki mendekati mereka. Tangan kanan Uli menarik tangan kiri Dika
dan Tangan kanannya dilayangkan Uli ke pipi Dika.
“kau
adalah laki-laki terhina yang aku
pernah kenal….,!!!”
Dika hanya terdiam membisu tanpa kata, Uli pun berlari
meninggalkan tempat kediaman Dika. Kejadian itu membukakan mata Uli bahwa Dika
bukanlah Pria baik-baik yang setia pada pendiriannya.
*******
Sejak
saat itu, hidup Uli semakin tak terkendali. Akhirnya dia melanjutkan Kuliahnya
di daerahnya dengan harapan dapat bertahan hidup meskipun hanya separuh jiwa.
“udahlah
Li, kau udah kuliah di Medan dengan jurusan yang di akui. Lulus dari situ, langsung
kerja. Udah cantik pinter lagi. Tapi kok gagal dalam percintaan ea?” ini menghibur apa mengejek sih?
“akkkhhh,percaya
sama kau sar bisa-bisa pindah agama…”
tutur Uli dengan nada kesal
“uuhhh,
gak ampe segitunya kaleee…”
“Aku sudah bertekad sar, buat ngelupain dia tapi kenangan
itu masih saja menghantuiku. Sar, kau masih mau kan mengingatkan aku agar aku
tidak kesandung kenangan itu lagi. Yah, sebagai teman satu-satunya yang selalu
ada didekatku, aku sangat butuh perhatianmu.”
“Uli, kita berteman dari mulai kita kecil. Dan aku tahu
kau seperti apa, sebagai teman yang peduli tarhadap temannya, apapun akan aku
lakukan buat mu selagi aku bisa. Aku gak akan berdiam diri melihatmu begini
terus Uli.”
“trimakasih sobat”
“trimakasih sobat”
Langganan:
Postingan (Atom)