Minggu, 13 November 2011

penelitian


Makalah


MENGUKUR KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA KELAS X SMA YAPIM KEC.SEI BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI


Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Membaca Lanjut dari Dra. Rosmaini, M.Pd


Oleh
SRI REJEKI MANALU
Nim:209210028
KELAS : A NONDIK 2009



 












JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIMED
2009
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian  ini dengan baik.Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Rosmaini,Mpd. yang telah membimbing penulis dalam mata kuliah ini. penulis juga berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan yang telah memberikan penulis motivasi dan dukungan hingga makalah ini dapat penulis selesaikan.
            Makalah ini berjudul “Mengukur Kecepatan Efektif Membaca Kelas X SMA YAPIM  Sei Bamban Kab.Serdang Bedagai. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah membaca lanjut.
            Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan kalau dibaca lebih teliti,dan masih perlu penyempurnaan untuk masa mendatang. Oleh karena itu,segala tegur sapa dari semua pihak yang sifatnya membangun,akan penulis terima demi penyempurnaan makalah ini. penulis berharap semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
 Terima kasih.





                                                                                    Medan, Mei 2010
                       
                                                                                                Penulis




           


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR …………………………………………………………..    i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….    ii
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang permasalahan ………………………………………………..     1
1.2  Perumusan masalah ………………………………………………………….     2
1.3  Pembatasan masalah …………………………………………………………    2

PEMBAHASAN
2.1 KEM ………………………………………………………………………….   3
            2.1.1 pengertian KEM  ……………………………………………………  3
            2.1.2 mengukur KEM ……………………………………………………..  4
            2.1.3 persiapan untuk KEM ……………………………………………….  5
            2.1.4 faktor penghambat KEM ……………………………………………  6
            2.1.5 beberapa pandangan yang salah ……………………………………..  6

2.2  penelitian KEM
            2.2.1 lokasi penelitian …………………………………………………….. 7
            2.2.2 sampel/populasi ……………………………………………………..   7
            2.2.3 temuan penelitian ……………………………………………………  7

PENUTUP
Simpulan dan saran ………………………………………………………………..  8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 9

Lampiran 1 ………………………………………………………………………..   10
Lampiran 2 ………………………………………………………………………..   12
Lampiran 3 ………………………………………………………………………..   13






BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang masalah

Berbahasa pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi. Aspek-aspek bahasa tersebut antara lain keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik, keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai proses komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang terdapat dalam GBPP SMA Kelas X adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan keterampilan membaca.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis, mempertajam kepekaan perasaan, meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, serta kemampuan memperluas wawasan. Dengan kemampuan itu, siswa diharapkan tidak hanya mampu memahami informasi yang disampaikan secara langsung, tetapi juga memahami informasi yang disampaikan secara tidak langsung. Tujuan pembelajaran tersebut tersebar dalam komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan (Depdikbud, 1994). Tujuan setiap komponen itu adalah sebagai berikut. Komponen kebahasaan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan, berisi materi tentang lafal, ejaan dan tanda baca, kosa kata, struktur, paragraf, dan wacana. Komponen pemahaman berisi materi mendengar dan membaca. Sementara itu, komponen penggunaan berisi materi berbicara dan menulis (Depdikbud, 1994/1995:23-24).
Berbeda dengan itu, tujuan secara umum pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah siswa (1) menghargai dan membanggakan bahasa dan sastra Indonesia; (2) memahami dan menggunakan bahasa dan sastra Indonesia untuk bermacam-macam tujuan, keadaan, dan keperluan; (3) siswa mampu menggunakan bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual; serta (4) siswa memiliki disiplin berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis). Dalam pembelajaran membaca, kompetensi umum yang diharapkan adalah membaca untuk mencari informasi tertentu secara cepat: menemukan gagasan utama, menyerap gagasan dan peristiwa, dan merespon beragam teks dan menggunakannya untuk membuat simpulan (Depdiknas, 2002). Dalam kedua kurikulum tersebut, subketerampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting diperhatikan dalam pembelajaran.
 
           
1.2 Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
a.       Bagaimana cara mengukur kecepatan efektif membaca ?
b.       Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengadakan evaluasi kecepatan efektif  membaca pada SMA YAPIM SEI BAMBAN ?
c.       Hal-hal apa saja yang dapat menghambat kecepatan membaca SMA YAPIM SEI BAMBAN?
d.      Bagaimana hasil evaluasi kecepatan efektif membaca pada        SMA YAPIM SEI BAMBAN?
e.       Upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kecepatan efektif membaca?


1.3 Pembatasan Masalah

            Masalah dalam penelitian ini dibatasi menjadi :
berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah pada “ kecepatan efektif membaca pada kelas X SMA YAPIM SEI BAMBAN”







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kecepatan Efektif Membaca

2.1.1 Pengertian Kecepatan Efektif Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca ntuk memperolehpesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan 1986:7). 
            Kecepatan Efektif membaca (KEM) sering pula disebut dengsn kecepatan efekti (KE) saja. Baik KEM maupun KE mengandung pengertian yang sama, ialah perpaduan dari kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Dengan kata lain, KEM merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan.
            Kegiatan membaca melibatkan 2 komponen utama, yakni kemampuan mata dalam melihat lambang-lambang grafis dan kemampuan pikiran dalam menangkap dan memaknai lambing-lambang grafis tersebut menjadi sebuah informasi yang utuh dan lengkap. Kemampuan fisik meliputi kemampuan mata, selanjutnya kita sebut kemampuan visual. Sementara kemampuan psikhis yang melibatkan kemampuan berpikir dan bernalar kita sebut kemampuan kognisi.
Membaca, bukanlah sebuah kegiatan yang pasif. Sebenarnya, pada peringkat yang lebih tinggi, membaca itu, bukan sekedar memahami lambang-lambang tertulis, melainkan pula memahami, menerima, menolak, membandingkan dan meyakini pendapat-pendapat yang ada dalam bacaan. Membaca inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap pada sekolah (Tampubolon: 1987).
            Berbicara tentang masalah kecepatan membaca, maka yang terbayang dalam benak kita adalah jumlah kata permenit, yakni rata-rata tempo baca untuk sejumlah kata tertentu dalam waktu tempuh baca tertentu. Lalu bagaimana dengan masalah pemahaman isi bacaannya. Berbicara tentang kecepatan membaca akan berimplikasi terhadap tujuan membaca, proses berpikir dan bernalar, dan sebagainya. Oleh karena itu, istilah “kecepatan membaca” kita beri keterangan dengan istilah “efektif”, sehingga menjadi “kecepatan efektif membaca” atau lebih popular disebut KEM.
Pada kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kecepatan efektif membaca siswa kelas X pada SMA YAPIM cukup memprihatinkan. Hal tersebut dimungkinkan karena siswa tidak benar-benar memahami bacaan yang disediakan. Melihat kenyataan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Salah satunya cara adalah dengan jalan meningkatkan kecepatan membacanya.


2.1.2 Mengukur Kecepatan Efektif Membaca
Untuk menentukan KEM seseorang diperlukan data mengenai rata-rata kecepatan bacanya dan presentase pemahaman isi bacaan. Data mengenai rata-rata kecepatan baca dapat diketahui apabila jumlah kata yang dibaca dan waktu tempuh bacanya diketahui. Cara menghitung rata-rata kecepatan baca adalah dengan cara membagi jumlah kata yang dibaca dengan waktu tempuh baca.
Untuk menentukan presentase pemahaman seseorang terhadap bacaan yang dibacanya ialah dengan cara membagi skor bobot tes pemahaman isi bacaan yang dapat dijawabnya dengan benar dengan bobot/skor ideal kemudian diperkalikan dengan 100 persen.
Beberapa rumus alternative KEM antara lain:
(1)     K                         B
…..            X         …… = ….. kpm
Wm                       SI

(2)   K                           B
…..            X         …… = ….. kpm
Wd:60                   SI

Keterangan:
- K       : jumlah kata yang dibaca
-Wm    : waktu tempuh baca dalam satu menit
-Wd     : waktu tempuh baca dalam satu detik
-B        : skor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar
-SI       : skor ideal atau skor maksimal
-kpm    : kata per menit


2.1.3 persiapan untuk menghitung KEM
            Berbekal dengan rumus penghitungan KEM tersebut, terdapat sejumlah persiapan yang harus dipersiapkan untuk menghitung KEM. Persiapan-persiapan tersebut yaitu:
a.       menyediakan teks/wacana sebagai bahan bacaan;
b.      menyiapkan alat-alat pengukur waktu: jam tangan, stopwatch;
c.       perangkat tes (tes bacaan).


2.1.4 faktor penghambat kecepatan membaca
            Kecepatan membaca dipengaruhi oleh factor kebiasaan. Yang dimaksud factor kebiasaan disini adalah kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dilakukan pada saat membaca(membaca dalam hati/pemahaman), oleh para ahli umumnya dianggap tidak efisien.
Kebiasaan-kebiasaan buruk antara lain :
(a)    membaca dengan suara terdengar(vokalisasi);
(b)   membaca dengan suara seperti berbisik;
(c)    membaca denggan bibir bergerak;
(d)   membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan;
(e)    membaca dengan menunjuk baris bacaan(kata demi kata) dengan jari,pensil, atau alat lainnya;
(f)    membaca kata demi kata;
(g)   susah mengadakan konsentrasi sewaktu membaca;
(h)   cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca;
(i)     tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok dalam bacaan;
(j)     tidak dapat dengan cepat menemukan informasi tertentu yang diperlukan dalam bacaan;
(k)   jarang sekali(sedikit sekali)waktu untuk membaca;
(l)     membaca hanya jika perlu/ditugasi/dipaksa saja (incidental).
Kesemua kebiasaan buruk di atas akan memperlambat kecepatan membaca orang yang bersangkutan. Untuk mengatasinya, tetntunya kebiasaan-kebiasaan diatas hendaknya dihindari manakala sedang melakukan kegiatan membaca pemahaman

2.1.5 Beberapa pandangan yang salah terhadap membaca
            Bila selama ini mengikuti atau sepakat dengan dengan tiga pandangan seperti berikut ini merupakan pandangan yang salah.
1)      pandangan yang menganggap bahwa membaca merupakan kegiatan reseptif
kecenderungan bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan menerima. Tampaknya seperti ada benarnya,sebab kita menerimasesuatu dari penulis bacaan. Akan tetapi, untuk mendapatkan pemahaman yang baik dan menyeluruh,kita tidak dapat melakukannnya dengan berpasrah diri (reseptif)
2)      membaca sebagai proses mengingat
sebuah  teks bacaan sebenarnya bukan hanya menyajikan informasi dangkal, yang hanya bisa diambil sebagai bahan ngatan saja.
3)      kurangnya perhatian terhadap membaca lanjut
pembinaan kemampuan membaca, baik secara formal di sekolah maupun pengembangan secara pribadi, pada umumnya terhenti setelah seseoranng menyelesaikan pengajarn membaca.













2.2 Penelitian Kecepatan Efektif Membaca

2.2.1 Lokasi Penelitian KEM antara lain:
Nama Sekolah             : SMA YAPIM SEI BAMBAN KAB.SERDANG BEDAGAI
Lokasi sekolah            : Jl. Besar Desa Pon
Kelas                           :  X² SMA
Pukul                           : 09.05- 09.45 wib
Hari                             : sabtu, 15 Mei 2010


  2.2.2 Sampel /Populasi

                       
            Kelas  X² SMA YAPIM  berjumlah 43 siswa,siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan siswa perempuan berjumlah 32 orang.
 Hadir              : 37 siswa
Absen              : 3 siswa
Sakit                : 2 siswa
Cabut              : 1 siswa


2.2.3 Temuan Penelitian
             Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh temuan penelitian sebagai berikut:
a.       kemampuan pada tes kecepatan efektif membaca sangat memprihatinkan. Dimana hasil yang didapatkan sangat berbeda dengan yang diharapkan.
b.      Pemahaman siswa pada  pada skor yang ditentukan  berbanding terbalik dengan hasil yang dicapai.





PENUTUP
SIMPULAN DAN SARAN



3.1 Simpulan
            Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab pembahasan, maka dapat disimpulkan :
a.       Kecepatan efektif membaca pada siswa kelas X SMA YAPIM  cukup memprihatinkan yaitu dengan rata-rata KEM 102.92.
b.      Pemahaman isi bacaan pada wacana oleh siswa yang di ujikan memilik rata-rata 73,4%. Ini merupakan suatu hasil pemahaman yang minim sekali.


3.2 Saran
            Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mengemukakan saran berikut ini:
a.        siswa  perlu meningkatkan kemampuan membaca karena akan mempengaruhi kecepatan efektif membaca.
b.      Metode belajar yang bervariasi akan menambah minat, motivasi, dan semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran.
c.       Untuk mencapai KEM yang tinggi diperlukan latihan dan pembiasaan membaca.











DAFTAR PUSTAKA


Harjasujana, A. S. dan Mulyati. (1997/1998). Membaca 2. Dpdikbud
Nurhadi. (1987). Membaca Cepat Dan Efektif. Malang: C.V. SINAR BARU
Tampubolon, D.P. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien.                    Bandung:Angkasa
Tarigan, H.G. (1980). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa















Lampiran 1
hasil dari penelitian yang dilakukan:


NO

NAMA

WAKTU

PEMAHAMAN ISI

KEM
1.
Agustina Manik
208 detik
83%
128,09
2.
Antaria
224 detik
83%
118,94
3.
Dahliana
205 detik
100%
156,58
4.
Desi Perawati Sinaga
208detik
50%
77,16
5.
Devi Manalu
239 detik
83%
111,47
6.
Diana Sinaga
191 detik
100%
168,06
7.
Dorlina Purba
230 detik
67%
93,50
8.
Endang Marbun
206 detik
100%
155,82
9.
Eni Marwanty Siagian
203 detik
100%
158,13
10.
Eri Dawanti S
262 detik
67%
82,1
11.
Erika
225 detik
100%
142,67
12.
Esron
220 detik
50%
72,95
13.
Evy Verawati
212 detik
83%
125,67
14.
Fernando Butar-butar
205 detik
67%
104,91
15.
Friska
189 detik
67%
113,79
16.
Herdis
210 detik
33%
50,44
17.
Ita
234 detik
67%
91,91
18.
Lasrina br. Aruan
372 detik
50%
43,145
19.
Lilis
232 detik
100%
138,36
20.
Lusenia P
238 detik
67%
89,91
21.
Maslan Iwanti
283 detik
67%
75,99
22.
Martua Gultom
215 detik
50%
74,65
23.
Natalia Pasaribu
195 detik
100%
164,61
24.
Novita Sari
239 detik
83%
111,47
25.
Plorentina
210 detik
83%
126,87
26.
Ricky Martin Manik
210 detik
83%
126,87
27.
Rikki Rikardo Pasaribu
200 detik
50%
80,25
28.
Roslinda
220 detik
50%
72,95
29.
Ruben Z Siagian
190 detik
83%
140,23
30.
Rumanti
210 detik
67%
102,41
31.
Serli
208 detik
83%
128,09
32.
Sri Ayuni S
395 detik
67%
56,88
33.
Sri Irmayanti
214 detik
83%
124,5
34.
Sunarti
204 detik
50%
78,68
35.
Tarima Hutabarat
330 detik
67%
65,17
36.
Uja wati
239 detik
67%
89,99
37.
Yenni G
209 detik
67%
102,90

Tidak ada komentar:

Posting Komentar